Ini Analisis Sementara Soal Rem Toyota Fortuner Berstiker Komplain

Dio Dananjaya - Senin, 4 Desember 2017 | 20:30 WIB

Toyota Fortuner penuh stiker komplain (Dio Dananjaya - )

GridOto.com - Foto Toyota Fortuner yang ditempeli stiker protes tengah viral di internet.

Stiker di bagian belakang Fortuner itu yang paling mencolok bertuliskan 'My Toyota Sucks!!'

Foto ini ternyata juga dibagikan oleh akun Andy Hendarto di grup Facebook ID42NER - Toyota Fortuner Club of Indonesia.

Kiriman foto hari Senin (4/12) itu sudah ditanggapi lebih dari 100 komentar.

Foto tersebut ternyata ditanggapi beragam komentar netizen di grup ID42NER, yang kebanyakan mengalami masalah pada rem dan transmisinya.

Tapi ada salah satu komen yang menarik karena membahas masalah pada rem Toyota Fortuner seperti yang ramai diperbincangkan hari ini. 

Adalah komentar dari akun Saptono Sudiro yang menganalisis komponen rem produk Toyota yang bermasalah.

"Soal rem overheat di bbrp bengkel auto 2000 cuma dilakukan penggantian karet2 brake-kit....hasilnya ?....sama saja tetap sering blong krn overheat," tulisnya.

Ia mengaku membawa mobil kesayangan ke dealer Toyota.

Kurang puas dengan jawaban dari dealer, Saptono lantas membawa mobilnya ke pihak APM Toyota di Sunter, Jakarta Utara.

(BACA JUGA: Selain Fortuner, Pemilik Nissan March Pernah Juga Bikin Stiker Protes)

Di sana ia mengaku kalau mobilnya diobservasi selama 2 minggu.

Caranya dengan dipasang sensor-sensor suhu pada komponen rem, serta melibatkan mekanik Toyota yang berasal dari Jepang.

"Disimpulkan bhw mmg terjadi overheat krn sistim pendinginan/ventilasi rem depan kurang," ujarnya.

"Pengujian pengereman dilakukan bekali-kali tapi hanya dijalan turu/naik di in/exit jalan TOL,
pengujian selama 2minggu tsb sampai menghabiskan 1set kampas rem/brake pads"

Pihak Toyota kemudian menanggulanginya dengan menekuk atau membuka sebagian cover rotor disc.

Setelah melakukan hal ini diharapkan ada udara masuk untuk membantu pendinginan komponen rem tersebut.

Saptono pun mengakui komponen rem mobilnya menjadi lebih baik setelah ada ubahan ini.

"Frequensi terjadinya rem blong akibat over heat berkurang tp ya masih saja over heat terjadi beberapa kali," katanya.

Ia juga mengingatkan untuk selalu waspada, terutama saat berkendara di jalan pegunungan.

"Begitu ada gejala rem over heat (pinjakkan rem saat diinjak semakin dalam) ya cepat2 cari tempat aman utk berhenti dan tunggu sampai rem tdk lagi panas," jelas Saptono.