Dari grafik pengujian tunggal ini dapat dilihat banyak hal seperti:
- Peak power/Power maksimum.
- Peak torsi/Torsi maksimum.
- Rpm (revolutions per menit) atau putaran mesin maksimum.
- Top speed/kecepatan maksimum.
- Akselerasi maksimum
- Jarak tempuh
- Waktu tempuh
- Limiter point
- Best Performance Range (area kerja mesin dalam menghasilkan performa terbaik, satuan dalam rpm, misal BPR terbaik suatu mesin adalah 7.500-12.500 rpm, biasanya titik tertinggi BPR adalah Peak point, setelah melewati peak point performa mesin cenderung menurun)
(BACA JUGA: Ini 6 Hal Penting Yang Anda Mesti Ketahui Tentang Antena Mobil)
Selain itu juga bisa dihasilkan grafik Komparasi
Grafik komparasi merupakan gabungan beberapa grafik hasil dyno test dari dua hal yang berbeda, entah setup atau tipe kendaraan yang berbeda.
"Tujuan dari komparasi ini adalah untuk membandingkan atau melihat perbedaan antara dua grafik atau lebih. Setelah melihat perbedaan grafik ini tunner dapat mengambil kesimpulan untuk melakukan hal yang perlu dilakukan," ucap M. Soleh Yusuf Pemilik Sigma Speed, Jati Bening, Bekasi.
Contohnya seperti ini:
Dua buah camshaft A dan B dikomparasi oleh menggunakan dynamometer.
Caranya dua camshaft tersebut dipasang di mobil yang sama lalu diuji di dyno yang sama.
(BACA JUGA: Ini 7 Hal Penting Yang mesti Diperhatikan Saat Ganti Pelek Mobil)
Hasil pengetesan kedua camshaft tersebut adalah camshaft A memiliki rpm peak point lebih rendah dari B
Kesimpulannya camshaft A memiliki akselerasi yang baik dibanding B dan digunakan di lintasan pendek atau corner tajam.
Sementara camshaft B lebih cocok untuk high speed dan rolling corner.
Jadi dengan dyno test kita bisa mengetahui kelebihan, kekurangan, dan karakter masing-masing mobil ketika dipasang camshaft yang berbeda.
Dengan mengetahui tiga hal itu dapat berdampak terhadap cara mengendarai kendaraan tersebut.