GridOto.com - Setiap melakukan perjalanan jauh menggunakan bus, pastinya membuat kita bertanya-tanya kenapa mesin bus tidak pernah dimatikan saat di tempat pemberhetian untuk beristirahat.
Padahal, di tempat pemberhetian tersebut bis berhenti dengan waktu yang cukup lama untuk istirahat.
Kira-kira kenapa ya alasan dari mesin bus tidak dimatikan?
Imron, Technical Leader Toyota Auto2000 Krida, Pasar Minggu, Jakarta Selatan menceritakan pengalamannya saat berbincang dengan para teknikal dan supir bus.
"Saat ini kan mesin diesel bus sudah menggunakan turbo, sangat sensitif jika mesinnya terlalu sering diaktifkan dan dinonaktifkan," ujar Imron.
(BACA JUGA: Asikk Nih, Rencananya Bus Transjakarta Bakalan Melayani Rute Sampai Cikarang)
Pasalnya, jika mesin sering diaktifkan dan dinonaktifkan saat perjalanan jauh akan merusak turbo diesel bus.
"Jadi kalau lagi perjalanan jauh itu bus memang sengaja mesinnya tidak dimatikan, karena kalau dimatikan lalu dinyalakan lagi.. wah, bisa rontok itu turbonya," ujar Imron kepada GridOto saat ditemui di Toyota Auto2000 Krida.
Mesin disel membutuhkan panas yang banyak untuk bekerja dengan baik karena jika selalu dinonaktifkan dan dihidupkan kembali (panas) dalam waktu singkat.
Akan membuat bagian-bagian dari turbo rontok dan juga membuat mesin "warp" atau bengkok.
"Karena turbo kan butuh udara untuk mendinginkannya, nah, kan kalau mesin dimatikan lalu posisi bis berhenti habis itu dinyalakan lagi bisa rontok itu turbo kalau keseringan," lanjutnya.
Selain itu, bus juga menggunakan rem angin sehingga tekanan angin dipertahankan saat mesin menyala.
Karena pada saat mereka mematikan mesin, tekanan angin akan berkurang yang membuat para sopir harus menunggu tekanan angin naik.
Kalau tidak buat demikan agak bahaya, sebab tidak ada rem.
Sudah pada tahu kan alasan sopir bis enggak mematikan mesinnya meskipun sedang berhenti di tempat peristirahatan he..he..he...