Gak Mau Disebut Pakai Mesin Verza, Honda Beberkan Perbedaan Pada Mesin CRF150L

Dimas Pradopo - Jumat, 10 November 2017 | 14:23 WIB

Honda CRF150L (Dimas Pradopo - )

GridOto.com - Meski basis mesinnya mirip Honda Verza dan New MegaPro, PT Astra Honda Motor kurang sreg kalau CRF150L disebut pakai mesin kedua pendahulunya tersebut.

"Kamu harus bongkar, kapan-kapan main lah ke kantor, lihat mesinnya beda banget, enggak sama," buka Wedijanto Widarso, General Manager Technical Service Division PT AHM.

Oke kapan-kapan main deh hehe.. Tapi pertanyaanya sekarang, apa saja sih bedanya?

Ketiga motor ini memang pakai mesin 4 langkah SOHC 2 katup injeksi berpendingin udara dengan transmisi 5 percepatan. Bore x stroke juga sama 57,3 x 57,8 mm.

Tapi ternyata detailnya banyak yang beda.

Pertama pada piston, menurut Sarwono Eddy, technical service division PT AHM desainnya beda.

 "Didesain untuk punya durability yang lebih baik, karena gas akan sering dibetot, tapi bobotnya sama," terangnya.

Perbedaan signifikan berikutnya di bagian sistem injeksi, yang mana tujuannya agar performa di segala cuaca dan ketinggian tetap optimal.

Paling jelas bisa dilihat pada throttle body yang dipakai, sensornya lebih banyak kendati sama-sama 26 mm.

Pada CRF150L ini menurut Eddy di throttle body tak hanya ada TPS (throttle position sensor) tapi juga ada IAT (intake air temperature) sensor yang bertugas membaca suhu udara masuk.

Ada juga MAP (manifold absolute pressure) sensor yang membaca tekanan udara dan ada pula IACV (idle air control valve) yang mengatur stasioner.

Pada mesin Verza atau New MegaPro di throttle body cuma ada TPS, tanpa sensor suhu dan tekanan, untuk mengatur stasioner juga manual.

Perbedaan ketiga pada kem, "Durasi dan overlap beda, didesain agar punya torsi lebih besar di putaran bawah sampai menengah," lanjut Eddy.

Perbedaan keempat di mesin CRF150L ada speed sensor yang nempel di crankcase bagian belakang membaca putaran counter shaft, makanya tak ada lagi kabel spidometer di roda.

Terakhir tentu beda mapping ECU untuk mendapatkan performa yang kuat di putaran bawah sampai menengah.

Detail lainnya seperti crank case baru dengan desain rib atau tulang penguat yang lebih kokoh jadi pembeda.

Kemudian, box air filter dan desain knalpotnya juga total berbeda, selain final gear yang juga dibuat lebih ringan perbandingannya.

Nah ternyata beda kan?