Galau Akut Jorge Lorenzo Menghadapi Situasi MotoGP Sepang. Ini 3 Alasannya

Hendra - Minggu, 29 Oktober 2017 | 15:46 WIB

Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo (Hendra - )

Ketika itu, Jorge dan Rossi sama-sama memiliki peluang besar untuk meraih juara dunia.

(BACA JUGA : Bos Ducati Corse MotoGP Ditanya Soal Team Order di MotoGP Malaysia, Ini Jawabannya)

Bahkan sampai di seri Sepang 2015, poin yang diraih Rossi masih lebih besar dari Jorge.

Rossi ketika itu memimpin demngan 312 poin.

Sementara di posisi kedua Jorge dengan 305 poin.

Namun karena insiden ini Rossi harus membalap dari grid terakhir.

Ini yang membuat Rossi gagal dalam meraih juara dunia

2. Ambisi Juara Seri

Sepanjang MotoGP 2017 ini, Jorge Lorenzo tak pernah menjadi juara seri. ‘

Posisinya paling tinggi ada di podium ke-3.

(BACA JUGA : Andrea Dovizioso 'Dibiarkan' Memimpin di 4 Lap Tersisa, Marc Marquez Gagal Mempercepat Juara Dunia)

Jadi, seri ke-17 Sepang ini merupakan kesempatan terbaiknya untuk meraih podium pertama.

3. Memenuhi Tuntutan Manajemen

Bagi Ducati, menjaga agar kesempatan ridernya tak hilang adalah hal utama.

Karenanya ketika Marc Marquez berada di posisi ke-4, keluarlah pesan singkat yang mengubah segalanya.

Maka pesan dari tim Ducati dianggap Lorenzo sebagai perintah.

Pembalap bernomor 99 ini akhirnya patuh terhadap perintah tersebut