Dalam beberapa tahun terakhir dunia balap Indonesia kehilangan beberapa joki drag akibat kecelakaan saat balap liar, berikut 5 joki yang tewas di arena balap liar.
1. Denis Kancil
Denis Kancil pembalap drag bike dikabarkan meninggal dunia saat setting motor.
Kejadian ini terjadi pada Minggu dini hari (1/10/2017) di Tangerang.
Denis Kancil mengalami kecelakaan saat menjajal Yamaha Mio balap miliknya.
Kerasnya benturan membuat nyawa Denis tidak bisa diselamatkan.
Kecelakaan terjadi akibat Denis Kancil menabrak mobil di ujung jalan.
Denis Kancil sendiri merupakan pembalap drag bike yang baru berusia 14 tahun.
Namanya cukup beken di dunia balap trek lurus.
2. Irfan Chabix
Anak dari dragster M.Chabix ini meninggal dunia saat mengikuti balap liar di kawasan Tangerang.
Irfan diduga terlibat senggolan dengan lawannya bernama Dicky Child sehingga kehilangan kendali dan menabrak trotoar jalan.
Irfan tidak mengenakan helm saat balapan dan tewas seketika akibat luka-luka yang dideritanya.
3. Riska Cibel
Joki drag cewek Riska Cibel juga harus kehilangan nyawanya usai kecelakaan saat setting atau menjajal motor pada akhir 2016 lalu.
Riska yang saat itu berusia 19 tahun tewas saat menunggangi motor Suzuki Satria F-150 di Desa Judeg, Durenan, Trenggalek.
Dalam video yang beredar, Riska menabrak beton pembatas antara jalanan dan sawah.
Akibat tidak mengenakan helm, Riska akhirnya meregang nyawa akibat luka di kepala.
4. Heru Sawit
Peristiwa tragis ini menimpa joki yang sedang naik daun pamornya di dunia balap malam yaitu Heru Sawit.
Heru Sawit meninggal disebabkan dia menabrak penonton saat berlaga di ajang balap di liar di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
5. Cendy Gerry
Pada 12 Mei 2015 lalu, joki drag Cendy Gerry meregang nyawa usai pacuannya menabrak rumah makan di bilangan Pekayon, Jakarta Timur.
Diduga Cendy mengalami gas nyangkut sehingga motornya tidak terkendali dan menghajar rumah makan.
Cendy Gerry tidak mengenakan helm saat melakukan setting motor dan meninggal dunia ketika dilarikan ke rumah sakit.
Editor | : | Akbar |
KOMENTAR