GridOto.com - Kasus yang menghantam Pertamina, cukup berimbas terhadap kepercayaan publik yang menggunakan Pertamax.
Hal itu lantaran adanya pernyataan BBM oplosan, yang sebelumnya dirilis Kejaksaan Agung dalam membongkar kasus ini.
Kemudian dari sana timbul persepsi masyarakat, bahwa Pertamax yang dibeli selama ini adalah Pertalite yang dioplos.
Terkait adanya isu BBM oplosan, Tri Yuswidjajanto Zaenuri, selaku ahli konversi energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan penjelasan.
Menurutnya, dalam proses pembuatan Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga jadi, sudah pasti melalui tahapan mengoplos atau mencampur, atau bahasa kerennya blending.
"Produk di kilang itu namanya nafta (hasil pengolahan minyak bumi) nafta ini mulai dari RON 67 mungkin ya, sampai RON 98,"
ujar pria yang akrab disapa Yus kepada GridOto.com.
"Jadi kalau mau bikin RON 90, ya dicampur-campur supaya dapat RON 90. Kalau mau RON 92, ya dicampur-campur juga supaya dapat RON 92," lanjutnya.
Proses blending ini dilakukan oleh PT Kilang Pertamina Internasional, anak usaha dari Pertamina yang bergerak di bidang pengolahan minyak bumi.
Kilang Pertamina saat ini berada di tujuh lokasi, meliputi Balikpapan, Cilacap, Dumai, Tuban, Plaju, Medan, dan Pangkalan Brandan.
Baca Juga: Geger Kasus Pertamina, Kualitas BBM Saat Ini Diklaim Tidak Terpengaruh
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR