Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Molor Dua Tahun, Ini Alasan Bus Listrik Mercedes-Benz Belum Meluncur di Indonesia

Naufal Shafly - Selasa, 4 Februari 2025 | 22:15 WIB
Ilustrasi. Bus listrik Mercedes-Benz e-Citaro
Mercedes-Benz Bus
Ilustrasi. Bus listrik Mercedes-Benz e-Citaro

GridOto.com - Mercedes-Benz hingga awal Februari 2025 ini belum menjual bus listrik mereka di Indonesia.

Padahal, rencana awal Mercedes-Benz Commercial adalah memperkenalkan bus listrik di Indonesia pada 2022, lalu menjualnya di 2023.

Namun, rencana tersebut terus ditunda dan belum ada kejelasan.

Menanggapi situasi ini, Naeem Hassim selaku Presiden Dirktur PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI) menjelaskan pihaknya sebenarnya sangat ingin mejual kendaraan ramah lingkungan tersebut ke Tanah Air.

Tetapi, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi salah satunya adalah tarif bea masuk.

"Salah satu tantangan yang kami hadapi sekarang, yang sudah kami diskusikan dengan pemerintah baru beserta menterinya, adalah bagaimana mengatasi hambatan soal regulasi bea masuk. Ini membawa kesulitan bagi kami sebagai perusahaan yang berasal dari Eropa," ucap dia dalam konferensi pers DCVI TechMasters 2025, Senin (3/2/2025) di Ciputat, Tangerang Selatan.

Ia memberi contoh tentang kendaraan asal China yang bisa masuk ke Indonesia dengan biaya kompetitif, karena ada perjanjian CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) antara Indonesia dengan China.

Lewat kerja sama antar-dua negara seperti itu, brand asal China mendapat berbagai keringanan salah satunya adalah tarif bea masuk.

“Saya tidak mengeluhkan persoalan itu. Saya berpikir rencana kami (menjual bus listrik) butuh waktu. Tidak gampang membawa bus listrik kami ke Indonesia karena kami menghadapi regulasi-regulasi pemerintah terkait itu," ucap Naeem.

Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan, Daimler Adu Dealer di Kompetisi Layanan Purnajual

"Kami sedang berkonsultasi dengan prinsipal kami untuk mencari solusi agar bisa mendatangkan produk kami ke sini," lanjutnya.

Tantangan berikutnya, menurut Naeem, adalah kesiapan ekosistem penunjang seperti charging station dan lain sebagainya.

Ia menilai, saat ini ekosistem bus listrik masih belum memadai sehingga dikhawatirkan konsumen tidak puas dengan produk bus listrik yang nantinya dipasarkan.

Tantangan selanjutnya adalah persiapan untuk merakit bus secara lokal di Indonesia, baik dari sisi fasilitas manufaktur maupun volume penjualan yang cukup.

Naeem tak hanya mau sekadar membawa bus listrik Mercedes-Benz dengan skema impor utuh (completely built up/CBU) ke Tanah Air.

Ia menekankan pentingnya produk tersebut dirakit secara lokal.

"Saya pikir tahun ini mungkin tim kami akan mengunjungi prinsipal kami dan coba mencari jalan keluar untuk membawa masuk sasis CKD (completely knocked down/terurai) ke sini," tuturnya.

"Jika sesuai ekspektasi, di pertemuan kita selanjutnya, mungkin saya bisa memberitahu Anda target waktu yang lebih terang mengenai kapan rencana bus listrik kami bisa terwujud," jelasnya.

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

SUV Senyaman Sedan, Harga Mobil Bekas Outlander Sport 2012-2014 Sekarang Cuma Segini

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa