GridOto.com - Polisi terpaksa meletuskan timah panas dan tembus di kaki dua dari tiga pemuda.
Ini buntut peristiwa sopir taksi online sengaja menabrakan mobilnya ke mobil lain di Jl ZA Pagar, Bandar Lampung, Lampung, (31/1/25) lalu.
Penembakan itu karena dua pelaku melawan saat akan ditangkap.
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Alfret Jacob Tilukay mengungkapkan, penangkapan dilakukan pada dini hari, (2/2/25).
"Iya sudah ditangkap, mereka satu komplotan, 3 orang yang kita tangkap, 1 orang lainnya masih dalam pengejaran," kata Alfret di Mapolresta Bandar Lampung, (3/2/25) pagi melansir Kompas.com.
Ketiga pelaku yang ditangkap adalah Erik Alexsander (24), Jefri Karnando (35), dan Ferdiansyah (35).
Menurut informasi dari kepolisian, ketiga pelaku berasal dari Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel).
Baca Juga: Daihatsu Sigra Terkulai, Roda Depan Mencuat Ke Samping Gagal Dilarikan Begal Wanita

Alfret menjelaskan para pelaku telah merencanakan tindak kriminal pembegalan dengan memesan taksi online melalui aplikasi Maxim.
"Saat tiba di lokasi, mereka (para pelaku) menusuk korban untuk menguasai mobilnya," ungkapnya.
Dari hasil penyelidikan, diketahui para pelaku langsung melarikan diri setelah korban menabrakkan mobilnya untuk menyelamatkan diri.
"Beruntung korban berpikir cepat dengan menabrakkan mobilnya, kalau tidak mungkin ceritanya bisa berbeda," tambah Alfret.
Diketahui, aksi pembegalan itu terjadi di Jl ZA Pagar, Bandar Lampung, Lampung, (31/1/25) kemarin.
Korban dibegal oleh penumpangnya sendiri yang memesan melalui aplikasi.
Sang driver, Endrik (40), menceritakan peristiwa yang dialaminya tersebut berawal saat dia menerima pesanan pengantaran dari aplikasi.
Baca Juga: Sopir Taksi Online Ditemukan Warga Tewas di Samping Daihatsu Sigra, Ada Tablet dan Kapsul Obat
"Saya dapat orderan pas di wilayah Kecamatan Panjang. Tujuan ke wilayah Kecamatan Way Halim," kata Endrik saat dihubungi, (31/1/25) malam menukil Kompas.com.
Endrik mengatakan saat menjemput, ada tiga orang penumpang yang naik.
Satu orang duduk di depan dan dua orang lain duduk di kursi belakang.
Selama perjalanan dari Kecamatan Panjang ke Kecamatan Way Halim, tidak ada perilaku yang mencurigakan.
"Pas sampai di Way Halim, mereka nyuruh saya muter-muter terus minta diantar ke Natar," tambahnya.
Kecurigaan Endrik makin menjadi karena tiba-tiba salah satu pelaku menyuruhnya menutup kaca jendela saat melintas di Jalan ZA Pagar Alam.
"Saat itu jendela mobil saya buka, dia minta saya muter-muter, terus bilang, 'Bang, ditutup jendelanya.' Pas di TKP, dia (pelaku) ngeluarin sajam dan nusuk saya," katanya.
Demi menyelamatkan diri, Endrik nekat menabrakkan mobilnya ke mobil yang melaju di depannya.
"Pas mereka nusuk saya pakai sajam, saya terpaksa tabrakin mobil lain daripada saya yang mati," katanya.
Setelah tabrakan itu, para pelaku melarikan diri dengan berpisah arah.
"Mereka langsung kabur pisah-pisah," katanya.
Kini, ketiga pelaku sudah dibekuk Polisi dan akan mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR