GridOto.com - Aquaplanning bukan hanya terjadi pada mobil saja, motor pun bisa mengalami aquaplanning.
Bahkan akibatnya bisa lebih bahaya ketimbang pada mobil, karena bila terjadi pada motor, pengendara bisa saja terlempar ke jalan.
Apalagi intensitas hujan beberapa hari belakang cukup tinggi, bahkan beberapa titik di kota Bandung dan Jakarta terjadi banjir.
Dengan kondisi jalan yang tergenang air yang cukup dalam, aquaplanning bisa saja terjadi bila Sobat GridOto tidak mengkontrol kecepatan dan tidak waspada.
Bahkan, ada aturan terkait larangan berkendara cepat saat melewati genangan air telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), khususnya pada Pasal 116 Ayat 2 butir C.
Pasal ini mengharuskan pengemudi memperlambat kendaraannya saat melewati genangan air.
![Atur kecepatan saat melewati genangan air](https://imgx.gridoto.com/crop/0x0:1161x814/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark.png,5,5,60)/photo/2024/12/17/whatsapp-image-2024-12-17-at-07-20241217075558.jpeg)
Langkah ini bertujuan untuk mencegah kecelakaan yang dapat terjadi akibat ban tergelincir atau kendaraan kehilangan keseimbangan atau aquaplanning.
Secara harafiah, aquaplanning terjadi ketika ban kendaraan kehilangan kontak dengan permukaan jalan karena tekanan air yang sangat tinggi akibat kecepatan kendaraan yang tidak dikurangi.
Dalam situasi tersebut, ban kendaraan seolah "mengambang" di atas air, sehingga traksi ke jalan hilang dan dapat menyebabkan kendaraan kehilangan keseimbangan serta berisiko mengakibatkan kecelakaan.
“Oleh karena itu, saat menemui genangan air di jalan, penting untuk segera mengurangi kecepatan agar risiko kecelakaan dapat diminimalkan,” ujar Ludhy Kusuma, Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora (DAM) selaku Main Dealer Honda di Jawa Barat.
Baca Juga: Ini Bagian Yang Bikin Mobil Tinggi Mogok Saat Menerjang Banjir
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR