GridOto.com - Sebuah Toyota Fortuner hancur hingga bodi terburai parah.
Kondisi itu menjadikannya sebagai saksi bisu tiga nyawa pengendara motor terbayar murah di jalan.
Fortuner tersebut menusuk beberapa motor di Jl Abdul Hakim, kota Medan, Sumatera Utara, (12/1/25) malam lalu.
Kronologi bermula saat Fortuner dikemudikan seorang mahasiswa bernama Tagading Mangihut Silalahi dalam kondisi mabuk minuman beralkohol.
Saat melaju di Jl Abdul Hakim, dekat Kolam Retensi Selayang, Fortuner menabrak Honda Kharisma yang ditunggangi Ibnu Zaky dan Izmi Triwahyudi.
Akibat tabrakan ini, keduanya terjatuh.
Warga di lokasi langsung meneriaki Tagading, meminta pertanggungjawaban atas perbuatannya.
Baca Juga: Toyota Fortuner Satroni Warung di Kanan Jalan, Efek Mata Tak Dikondisikan
Namun, alih-alih berhenti, Tagading justru panik dan melarikan diri.
Dalam upaya untuk melarikan diri, Tagading kembali menabrak Honda Supra X 125 yang dikendarai Nifri Saldi dan BeAT yang ditunggangi Tuahta Barus beserta seorang temannya.
Nahas, Nifri Saldi, Tuahta Barus dan rekannya yang tertabrak tewas di lokasi, sementara dua Kharisma sebelumnya mengalami luka-luka.
Dugaan awal dari pihak kepolisian menyatakan, Tagading mengemudi dalam keadaan mabuk.
"Menurut pengakuannya, dia bersama teman-temannya sempat minum-minum di sebuah kedai tuak sebelum insiden ini terjadi," ungkap Kanit Lantas Polsek Sunggal, AKP Andrea Nasution, dikutip dari Kompas.com, (13/1/25).
Andrea menyampaikan, sampai saat ini Tagading telah diamankan untuk diperiksa lebih lanjut.
Pihaknya juga akan melakukan tes darah kepada Tagading untuk memastikan adanya pengaruh alkohol.
Baca Juga: Bandung Mencekam, Toyota Fortuner Dikejar Pemotor Bersajam, Ini Pengakuan Korban
"Selain itu, kami juga masih memeriksa sejumlah saksi sebagai langkah penyelidikan. Untuk status pelaku masih terperiksa," tuturnya.
Selain itu, pihaknya telah mengecek urine Tagading dan hasilnya negatif.
"Jadi, statusnya masih terperiksa. Untuk informasi lebih lanjut akan disampaikan nanti," ujar Andrea.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR