GridOto.com - Saat ini banyak merek oli yang dijual di pasar Indonesia.
Biasanya, masing-masing merek oli memiliki teknologi yang berbeda, sesuai dengan riset masing-masing.
Lantas, apakah boleh mencampurkan oli beda merek saat mengganti oli mesin mobil?
Menjawab hal ini, Tri Yuswidjajanto Zaenuri selaku Ahli Konversi Energi Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan penjelasannya saat dihubungi GridOto.com beberapa waktu lalu.
Menurutnya, sebenarnya sah-sah saja mencampur oli beda merek, asalkan spesifikasinya sama.
"Yang harus diperhatikan adalah spesifikasi SAE-nya dan API-nya," ujar Prof Yus saat dihubungi GridOto.com.
"Kalau SAE-nya sama, API-nya juga sama, apalagi jika keduanya sudah tersertifikasi SNI, itu seharusnya (kandungan) kedua merek olinya mirip, kinerjanya juga mirip," tambahnya.
Ia berpendapat, yang berbahaya adalah mencampur oli synthetic dengan oli mineral, karena kandungan di dalamnya sangat berbeda.
"Enggak akan kompetibel, ngerusak mesin yang ada kalau dicampur antara oli synthetic dengan oli mineral," ujarnya.
Baca Juga: Oli Encer Lebih Pas Buat Mesin Modern? Deltalube Kasih Penjelasan Lewat Oli Barunya
Lebih lanjut, Prof Yus menambahkan, pada dasarnya mencampur oli beda merek sangat tidak direkomendasikan.
Alasannya, meski spesifikasi olinya sama, tetapi masing-masing merek punya kandungan aditif yang berbeda-beda.
"Aditif itu kalau di pelumas ada 9, jadi dikhawatirkan masing-masing aditif dari merek oli tidak kompetibel satu dengan lainnya. Karena dari 9 aditif itu, komposisinya bisa beda, unsur kimianya beda, yang ada nanti malah jadi masalah," tuturnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR