GridOto.com - Belakangan kasus maling speedometer truk meroket.
Parahnya, solusi untuk mengantisipasinya masih abu-abu.
Karena aksi ini hanya berlangsung dalam hitungan menit sejak membobol pintu sampai mencabut speedometer.
Tentu hal ini menjadi hal dilematis bagi para sopir truk saat beristirahat.
Mereka harus memilih antara tidur di dalam kabin untuk menjaga keamanan atau di luar dengan risiko tidak tahu kondisi truk.
Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Bambang Widjanarko, pun mengungkapkan beristirahat di dalam kabin justru memudahkan pencuri beraksi.
"Mau tidur di kabin, kacanya mesti dibuka sedikit. Kalau terbuka, pencuri bisa menyemprot obat bius," kata Bambang belum lama ini disitat dari Kompas.com.
Baca Juga: Ateng Syok Dapat Laporan Sopir, Buru-buru Cek CCTV Soal Truk Mitsubishi Ragasa di Lahan Kosong
Namun, tidur di luar pun tidak sepenuhnya aman.
Bambang menjelaskan jika sopir tidur terlalu pulas, mereka bisa tidak menyadari saat truknya dibobol.
"Parkiran yang aman ya mestinya yang banyak teman sesama pengemudinya. Tapi pencuri semakin berani, di SPBU saja kan banyak kejadian pencurian," kata Bambang.
Menurutnya, keberadaan CCTV juga belum sepenuhnya efektif sebagai pencegah pencurian.
Hal ini disebabkan kurangnya pengawasan langsung di depan layar, sehingga aksi pencurian sering tidak terdeteksi secara langsung.
Senada, Yanuar Iswara, Wakil Ketua Bidang Sarana dan Prasarana Angkutan DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DIY mengatakan, kasus pencurian speedometer sangat banyak dan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.
"Pokoknya di mana saja truk parkir, bisa terjadi aksi pencurian speedometer. Misalnya di rest area, warung, atau pinggir jalan, sistem keamanan truk yang minim juga memudahkan pencuri," kata Yanuar, (15/9/21) lalu dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Ateng Pasrah Truk Dicuri Kedua Kalinya, Malas Lapor Polisi Lagi Karena Ini
Kerugian dari dicurinya speedometer ini bisa sampai Rp 3 juta.
Kemudian jika perangkat ECU turut dicuri, tentu truk jadi tidak bisa dikemudikan.
Para pengusaha truk berharap adanya pengawasan yang lebih ketat di tempat-tempat truk istirahat.
“Perlu ada CCTV dan operator yang mengamati di tiap rest area. Bukan cuma CCTV tapi enggak ada yang jagain," kata Yanuar.
Pengemudi truk juga sebenarnya bisa mengantisipasi aksi pencurian dengan memilih lokasi istirahat yang minimal ada penjaga parkirnya.
Sehingga truk bisa diawasi dan aksi pencurian bisa diminimalisir.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR