GridOto.com - Bus Antar-Kota Antar-Provinsi (AKAP) umumnya memiliki trayek yang jauh, bahkan ribuan kilometer dalam satu kali perjalanan.
Dampak dari perjalanan jauh ini, pemilik bus harus mengganti beberapa komponen dengan durasi waktu lebih cepat ketimbang kendaraan biasa.
Salah satu komponen yang harus rutin diganti adalah ban, karena bagian ini sangat penting dan terkait dengan keselamatan.
Lantas, kapan sih interval penggantian ban pada bus?
Menurut Kurnia Lesani Adnan, Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), interval penggantian ban bus biasanya tergantung dari jarak tempuh dan kualitas ban yang dipakai.
"Interval penggantiannya tergantung jarak yang ditempuh. Kalau PO SAN rata-rata ganti tiap 70.000 km," ucap pria yang akrab disapa Sani ini saat ditemui GridOto.com beberapa waktu lalu di Jakarta Utara.
Jika dihitung secara periode waktu, PO SAN biasanya mengganti ban tiap tiga bulan sekali.
Asumsinya, bus tersebut menempuh jarak 5.000 km sekali perjalanan pulang-pergi (PP).
"Kalau dihitung bulan, misal trayek Riau ke Jawa Timur itu sekitar 3,5 bulan ganti," tutur pria yang menjabat sebagai direktur PO SAN ini.
Baca Juga: Baru Tahu, Ternyata Pentil Ban Mobil Terbuka Tanpa Tutup Bisa Begini Akibatnya
Terkait biaya, Sani mengaku biasa menghabiskan sekitar Rp 9 juta untuk mengganti ban pada armada busnya.
"Satu ban itu kalau yang ukuran 11 R 22.5 harganya kurang lebih Rp 4,5 juta, ganti ban itu minimal 2, misalnya depan kiri dan kanan, belakang juga gitu, tinggal dihitung saja," ucapnya.
Jika keempat ban diganti secara bersamaan, maka biaya yang diperlukan sekitar Rp 18 jutaan.
Angka tersebut kurang lebih setara dengan satu unit motor matic baru kelas entry level, macam Honda BeAT (Rp 18,43 juta), dan Yamaha Gear 125 (Rp 18,66 juta).
Ia mengatakan, angka tersebut hanya estimasi karena harga ban bisa berbeda-beda tergantung merek dan kualitas.
"Harga Rp 4,5 juta itu sudah dapat yang kualitas bannya yang di atas rata-rata," kata Sani.
"Kalau yang kualitasnya standar atau di bawah rata-rata, misal merek China, itu sekitar Rp 3,6 sampai Rp 3,8 juta per satu ban," tutupnya.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR