GridOto.com - Sobat GridOto mungkin kerap mendengar sistem transaksi terbuka atau tertutup ketika menyimak informasi mengenai tarif jalan tol.
Sistem transaksi terbuka dan tertutup merupakan bagian dari pembayaran jalan tol menggunakan uang elektronik atau kartu E-Toll yang diberlakukan sejak 2017 lalu.
Lalu yang menjadi pertanyaan, apa sih perbedaan sistem transaksi terbuka dan terbuka jalan tol tersebut? Untuk lebih jelasnya sobat bisa simak penjelasan berikut:
Sistem transaksi terbuka
Mengutip dari halaman bpjt.pu.go.id, pada sistem transaksi terbuka pengendara hanya membayar tol pada saat masuk pertama kali melalui gardu tol (tapping).
Pembayaran tersebut juga termasuk membuka palang di gerbang tol (GT).
Sementara saat mau keluar tol, Sobat tinggal keluar saja dan sudah tidak perlu membayar ataupun tapping kartu E-Toll.
Kebalikan dari model terbuka, sistem transaksi tertutup mengharuskan pengemudi melakukan pembayaran saat berada di gardu gerbang tol tempat ingin keluar.
Baca Juga: Amit-amit Kejadian, Bisa Kena Denda Segini Kalau Kartu E-Toll Hilang
Jadi, saat pertama masuk belum melakukan pembayaran, tapping di gardu awal dilakukan hanya untuk membuka palang atau portal.
Sebagai tambahan, baik sistem transaksi terbuka dan tertutup di jalan tol memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Pada sistem terbuka, karena pembayaran dilakukan satu kali yaitu saat masuk, pengemudi tidak harus berhenti lagi untuk melakukan pembayaran saat mau keluar.
Hal tersebut bisa membuat waktu perjalanan lebih efisien.
Kecuali jika bersambung ke tol lain dengan sistem tertutup, pengemudi tetap harus melakukan penempelan pembayaran lagi di gerbang tol.
Namun yang terpenting, pengguna jalan tol diimbau untuk selalu ingat dalam menggunakan satu kartu E-Toll saat melakukan tapping pertama dan terakhir.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR