GridOto.com - Banyak yang memilih mobil dengan penggerak roda belakang (RWD) dengan alasan kuat di medan jalanan Indonesia.
Namun mobil RWD tidak akan berumur panjang kalau sering melakukan kebiasaan berikut ini.
Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota-Mitsubishi Garasi Auto Service Sukoharjo mengatakan, mobil dengan sistem RWD seharusnya awet bila diperlakukan dengan baik seperti memperhatikan kapasitas muatan dan perawatan.
"Mobil dengan muatan berlebihan dapat menyiksa komponen, khususnya pada mobil RWD, seperti yang diketahui mobil ini ditunjang dengan beberapa poros cukup panjang, seperti propeller shaft, dan drive shaft," ucap Muchlis, (25/5/24) menyitat Kompas.com.
Muchlis menjelaskan, gaya puntir pada mobil RWD dengan muatan berlebih bakal sangat tinggi, sehingga poros-poros penggerak jadi terbebani dan bisa berisiko patah.
Baca Juga: Ternyata Ini Plus Minus Mobil Bekas Penggerak Belakang Vs Depan
"Gambarannya, ketika beban berat maka poros yang dekat dengan roda penggerak akan tertahan oleh beban. Sementara di ujung poros berdekatan dengan transmisi akan memuntir karena meneruskan daya putar mesin," ucap Muchlis.
Meski tidak akan membuat poros patah secara langsung, komponen yang menerima gaya puntir cukup besar dan berulang-ulang cenderung lebih mudah patah.
"Kebanyakan sistem RWD disematkan pada mobil-mobil niaga, biasanya muatannya berlebih padahal ini kebiasaan tidak baik," ucap Muchlis.
Muchlis menjelaskan, sistem RWD juga membutuhkan perawatan agar komponen menjadi lebih awet dan performanya tetap baik.
"Pada mobil RWD ada waktunya ganti oli gardan yang seharusnya dilakukan tiap 40.000 Km atau 2 tahun, tujuannya untuk memastikan komponen terlumasi dengan baik dan mencegah keausan,” ucap Muchlis.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR