GridOto.com - Marco Bezzecchi punya cerita yang lucu saat bergabung dengan keluarga akademi balap Valentino Rossi, VR46 Riders Academy.
Bukan dengan ikutan seleksi atau audisi apalagi memakai orang dalam, namun Marco Bezzecchi bergabung dengan VR46 Riders Academy dengan cara yang sangat unik.
VR46 Riders Academy resmi berdiri pada 2013, sedangkan Marco Bezzecchi mulai dekat dengan akademi dua tahun setelahnya.
Pada masa itu Bezzecchi adalah pembalap muda di kejurnas Italia yang kebetulan berkesempatan besar balapan sebagai wildcard Moto3 pada 2015.
"Akademi sudah ada sekitar 2013. Saat aku masuk, mereka sudah organisasi besar," ungkap pembalap Aprilia ini, dilansir GridOto.com dari Motorsport-Total.
Bez tampil pada dua seri yakni di Lusail (Qatar) dan Mugello (Italia), dan hal itu membuatnya senang karena ia bisa lebih dekat dengan para pembalap bintang MotoGP.
"Ketika aku di Mugello 2015 dengan timku dari kejurnas Italia dan akan balapan sebagai wildcard (di Moto3), aku sudah jadi pembalap. Tapi di luar itu, aku adalah fans berat," lanjut Bez.
"Aku berkeliling trek untuk bertemu dengan seluruh pembalap MotoGP. Aku ingin bertemu Vale dan orang-orang itu," jelas rekan baru Jorge Martin ini.
Nah yang spesial adalah Bezzecchi berkeliling paddock mengendarai Piaggio Ciao atau yang di Indonesia lebih dikenal dengan Vespa Grande.
Baca Juga: Marc Marquez Umumkan Perpisahan dengan Red Bull, Langsung Bikin Janji Buat MotoGP 2025
Piaggio Ciao atau Vespa Grande ini adalah motor bebek atau cub klasik berbentuk unik dan dilengkapi dengan pedal kayuh seperti sepeda.
Motor unik itulah yang membuat kru VR46 dan Valentino Rossi sendiri pelan-pelan mengakui kehadiran Marco Bezzecchi.
"Motor itu pada dasarnya adalah sepeda yang dipasangi mesin. Benda itu sangat tua. Itu adalah skuter untuk remaja, yang bahkan dipakai ibuku saat ia masih remaja," lanjut Bezzecchi.
Hal yang membuatnya semakin unik lagi adalah motor itu dimodifikasi aneh-aneh oleh Bezzecchi, terutama di bagian knalpotnya.
"Aku mengendarai skuter ini di area servis ketika balapan MotoGP dimulai. Kemudian di sana aku bertemu Carlo Casabianca, pelatih kebugaran Vale dan juga Alberto Tebaldi (Albi)," ungkap Bezzecchi.
"Jadi aku bertemu dengan mereka di trek dan mereka sudah tahu bahwa aku adalah Marco Bez. Mereka mengenalku, meski aku tak berkesempatan untuk mengobrol saat itu," tegas Bezzecchi.
Uniknya orang-orang VR46 malah tidak hafal dengan Bezzecchi ketika motor tersebut tidak dibawa.
"Mereka mengenalku karena skuterku. Aku tahu, cerita ini gila. Carlo menceritakan itu beberapa tahun setelahnya," sambungnya.
Ketika motor itu ada barulah mereka menyadari kehadiran Bezzecchi, yang lambat lahun wajahnya baru mulai diingat oleh para kru VR46.
"Saat itu ia memeriksa motorku karena ia ingin melihat knalpot dan lainnya. Uniknya ketika aku berdiri di depannya dengan skuter, ia malah tidak mengingat wajahku," sambungnya.
"Jadi ketika ia melihatku berdiri di samping Piaggio Ciao, maka ia baru tahu aku Marco Bezzecchi," jelasnya.
Setelah itu Carlo Casabianca bilang kepada Bezzecchi untuk membawa motornya ke markas VR46 di VR46 Ranch.
Sejak saat itu Ranch menjadi tongkrongan baru Bezzecchi dan ia pun akhirnya ditawari masuk akademi.
"Ia bilang bahwa motor ini harus dibawa ke Ranch. Sejak saat itu kami semakin dekat. Sebelum Natal 2015, aku secara resmi diterima masuk akademi," jelas Bezzecchi dengan gembira.
| Editor | : | Hendra |
| Sumber | : | Motorsport-total.com |
KOMENTAR