GridOto.com - Tidak ada perubahan dalam status konsesi masing-masing pabrikan untuk MotoGP 2025 mendatang.
Dominasi Ducati masih menyulitkan para rival seperti KTM, Aprilia, Yamaha dan Honda untuk mengubah status konsesi mereka di MotoGP 2025.
Dengan total 19 kemenangan dari total 20 Grand Prix, ditambah raihan yang nyaris sempurna juga di sprint, membuat Ducati meraih 722 poin sepanjang musim 2024.
Ada 740 poin maksimal yang bisa didapatkan jika satu pabrikan meraih 20 kemenangan GP dan 20 kemenangan sprint, sehingga dengan ini Ducati dinyatakan meraih 97,57 persen poin maksimal.
Raihan poin di atas 85 persen membuat pabrikan Italia itu masih akan memulai MotoGP 2025 dengan masuk ke dalam rank A atau kategori A.
Ducati pun akan masih akan mendapatkan sejumlah batasan sepanjang MotoGP 2025, dari mulai jumlah tes privat, pembekuan mesin, banyak ban untuk dites dan beberapa batasan lain.
Sementara itu KTM masih akan bertahan di rank C (kategori C) setelah meraih 327 poin (44,19 persen), tidak jauh dari catatan mereka musim lalu.
Yang unik adalah Aprilia, pabrikan yang musim depan akan dibela sang juara MotoGP 2024 Jorge Martin.
Aprilia yang awalnya di kategori C seperti KTM, hampir saja bergabung dengan Yamaha dan Honda di MotoGP 2025.
Baca Juga: Jadi Rookie MotoGP 2025, Beginilah Sikap Rendah Hati Juara Moto2 2024
Untungnya mereka berhasil memperbaiki penampilan pada beberapa race terakhir musim 2024, sehingga mengakhiri musim dengan mengoleksi 302 poin.
Angka tersebut adalah sekitar 40,81 persen atau 43 poin di atas batas atas kategori D yakni 35 persen.
Sedangkan Yamaha mengoleksi 124 poin (16,76 persen) dan Honda mengoleksi 75 poin (10,14 persen), sehingga mereka pun masih akan masuk ke kategori D.
Kategori D memungkinkan Yamaha untuk mendapat banyak keuntungan dalam pengembangan motornya sepanjang 2025.
Misalnya kebebasan soal jumlah tes privat, stok ban untuk tes, kebebasan partisipasi pembalap dalam tes dan juga tidak terkena aturan pembekuan mesin.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR