GridOto.com - Setelah permasalahan pasca Covid-19 dan pensiunnya Valentino Rossi, MotoGP sempat mengalami penurunan jumlah penonton secara signifikan.
Namun dalam satu atau dua tahun terakhir ini, MotoGP kembali berhasil menarik hati para penggemar dengan beberapa gebrakan termasuk hadirnya balapan sprint.
Sporting Director MotoGP Carlos Ezpeleta pun mengaku puas dengan perkembangan penonton di MotoGP.
"MotoGP bukan hanya pembalap. Namun MotoGP adalah tentang keseruan, ketidakpastian, di MotoGP kau bisa jatuh di tikungan terakhir dan pulang tanpa apa-apa," ujar sang bos, dilansir GridOto.com dari Motosan.es.
"Apa yang kami tahu adalah ini menjadi musim teramai sejak 2015," kata Ezpeleta, membandingkan musim 2024 dengan panasnya rivalitas antara Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Marc Marquez beberapa tahun silam.
Sayangnya meski musim 2024 memuaskan, Ezpeleta masih memiliki sejumlah pekerjaan tentang penyiaran MotoGP.
Masih banyak negara dengan banyak penonton yang menggunakan link haram alias ilegal saat menyaksikan keseruan MotoGP.
Bahkan salah satunya adalah negara di mana banyak pembalap berasal dan juga markas dari Dorna Sports sendiri.
Untungnya Indonesia yang juga punya basis fans MotoGP yang besar, tidak masuk dalam daftar buruk ini sob.
Baca Juga: Ada Dampak Negatif, Uni Eropa Selidiki Akuisisi MotoGP oleh Liberty Media
"Di Spanyol, Prancis, dan Italia, dikatakan bahwa ada lebih banyak orang yang menonton MotoGP tanpa membayar dibandingkan yang membayar," jelas putra dari Carmelo Ezpeleta ini.
Meski demikian Ezpeleta tidak terlalu panik karena secara umum lebih banyak penggemar yang menikmati MotoGP dengan cara yang benar.
Selain permasalahan penyiaran, salah satu yang menjadi pekerjaan beratnya juga adalah meratakan ketimpangan yang saat ini terjadi di MotoGP.
Pabrikan lain masih kesulitan mengejar ketertinggalan dari Ducati, padahal akan lebih seru jika pertarungan melibatkan lebih banyak pembalap dan pabrikan.
Ezpeleta memuji aturan konsesi baru dan juga pengurangan jatah tim Ducati, yang dianggapnya pelan-pelan akan memeratakan peta kekuatan di MotoGP.
"Konsesi lama tidak lagi sesuai dengan realitas yang terjadi di kejuaraan hari ini. Juga takkan lagi ada delapan motor Ducati di depan," ungkap pria asal Spanyol ini.
Selain itu ia juga berambisi besar melebarkan sayap ke benua Amerika, terutama Amerika Serikat yang sudah sukses ditaklukkan oleh F1.
"Pasar Amerika Serikat bukan hanya menarik motorsport, tetapi semua olahraga secara umum," lanjutnya.
"Kami punya olahraga yang sangat cocok dengan basis penggemar di Amerika," tegas Ezpeleta dengan yakin.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR