"Kalau penggunaan berat, bisa setiap 20.000 km ganti," imbuhnya.
Gito menilai girboks transmisi CVT tidak sekompleks transmisi otomatis konvensional yang bisa dilakukan overhaul untuk penggantian komponen.
Selama oli transmisi terjaga kualitasnya, kondisi girboks diyakini tetap bisa berfungsi normal.
"Gesekan yang dihasilkan komponen pulley dan belt CVT tidak sebesar matik konvensional," sebut Gito.
"Tapi memang friksinya tinggi sehingga butuh pelumasan licin yang terus dijaga," terusnya.
Setelah penggantian oli transmisi, dihimbau untuk penggunaan yang ideal agar umur komponen girboks awet.
Nggak perlu sampai terlalu sering kickdown pedal gas ya gaes.
"Bawa muatan juga jangan berlebih, dan tidak dipakai di medan jalan terlalu berat," tutupnya.
Baca Juga: Sebelum Berangkat Libur Nataru, Begini Cara Mudah Bikin Rem Mobil Makin Pakem
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR