GridOto.com - Juara dunia delapan kali Marc Marquez bisa dikatakan sebagai pembalap paling bertalenta sekaligus paling cerdik di MotoGP dalam sedekade terakhir.
Marc Marquez adalah ahli strategi di MotoGP, yang kemampuannya akan semakin terlihat kuat dalam kondisi terdesak.
Salah satu strategi paling cerdas pernah dilakukannya kepada Ducati dan Jorge Lorenzo, yang baru-baru ini diungkap oleh sang pembalap sendiri.
Dalam wawancara bersama DAZN Spain seperti dilansir dari Mowmag, Marquez fakta mencengangkan yang pernah terjadi beberapa tahun silam.
Sebagaimana diketahui Jorge Lorenzo bergabung dengan Ducati mulai 2017, setelah hubungan panas dengan tim Yamaha dan Valentino Rossi.
Saat Lorenzo secara mengejutkan meninggalkan Yamaha demi Ducati, Marquez sudah meramalkan bahwa juara dunia lima kali itu akan kencang di atas Desmosedici.
Marquez pun langsung meminta Manajer Honda, Alberto Puig, untuk menerapkan taktik balasan kepada Lorenzo dan Ducati.
"Aku paham bahwa Jorge Lorenzo akan menang dengan Ducati dan nantinya ia akan menjadi musuh yang mengancam gelar juara dunia," kata Marquez.
Omongan Marquez pun terbukti bahwa Lorenzo akan kompetitif bersama Ducati, meski ternyata prosesnya sedikit terlambat dari perkiraan.
Baca Juga: Bukan Hanya Plesetan, Ini Asal Usul Julukan Martinator Jorge Martin
Lorenzo baru menampakkan taringnya pada musim keduanya bersama tim Borgo Panigale (2018), namun di situlah momen di mana strategi Marquez benar-benar dijalankan oleh Honda.
"Jadi aku bilang kepada Alberto Puig, bahwa ia harus merekrutnya (Lorenzo). Aku bilang bahwa itu adalah strategi terbaik buat kami dengan mengambilnya," lanjut pembalap 31 tahun tersebut.
"Jika tidak maka ia akan menang bersama Ducati, karena Lorenzo adalah Lorenzo," tegas Marquez.
Saat Ducati sudah tak senang dengan Lorenzo dan sebaliknya, legenda MotoGP itu malah mulai meraih kemenangan dan sebenarnya diprediksi akan semakin mengerikan pada musim selanjutnya.
Sayangnya di tengah hubungan renggang dengan Ducati, Puig tak mau menunggu momen terlewat dan merekrut Lorenzo.
Pikiran Ducati untuk mempertahankan Lorenzo sudah terlambat karena hadirnya Honda, hingga akhirnya Danilo Petrucci lah yang jadi rekan baru Andrea Dovizioso.
"Aku mulai memahaminya dan yakin 2018 akan berjalan dengan bagus, tapi awalnya sulit dan juga ada insiden yang mana Dovi juga jatuh," kata Lorenzo kala itu.
"Aku mulai mendengar rumor bahwa mereka berpikir menggantikanku dengan Danilo Petrucci yang harganya lebih murah dariku dan itulah momen saat aku mendengar telepon dari Alberto Puig. Jadi pada dasarnya, saat aku mulai menang dengan Ducati aku malah sudah membuat kesepakatan dengan Honda," tutur Lorenzo.
Kenyataannya strategi tersebut berhasil total, Ducati masih gagal meraih juara dengan duet Dovizioso dan Petrucci.
Sedangkan Lorenzo yang sebenarnya potensial bersama Ducati, kemudian mengalami nestapa dengan Honda pada 2019 silam dan akhirnya malah pensiun dini.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Mowmag.com |
KOMENTAR