GridOto.com - Ambulans RSUD Gambira kota Kediri, Jawa Timur kecelakaan parah.
Sopir dilaporkan tewas, setelah ambulans tersebut terseret ular besi seberat 90 ton.
Sebagai info, ular besi yang dimaksud yakni lokomotif Kereta Api (KA) 233 Matarmaja relasi Malang-Pasar Senen Jakarta.
Melansir wikipedia.org, bobot rata-rata satu lokomotif di Indonesia mencapai 90 ton!
Peristiwa maut ini terjadi di perlintasan kereta api desa Nyawangan, Kras, kabupaten Kediri, sekitar pukul 11:57 WIB, (4/12/24).
Insiden ini juga menyebabkan mesin lokomotif KA Matarmaja mati, sehingga mengganggu perjalanan kereta api.
Proses evakuasi melibatkan petugas dari PT KAI Daop 7 Madiun, aparat kewilayahan setempat, dan warga sekitar yang membantu di lokasi.
Baca Juga: Daihatsu Sigra Kesabet Besi Berjalan Seberat 90 Ton, Bodi Belakang Melengkung Parah
Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Kuswardojo, menyampaikan keprihatinannya atas insiden ini.
Ia menegaskan pentingnya disiplin dan kehati-hatian saat melintas di perlintasan sebidang untuk mencegah kecelakaan serupa.
"Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Kecelakaan di perlintasan sebidang tidak hanya merugikan PT KAI tetapi juga pengguna jalan dan masyarakat sekitar," ujar jelas Kuswardojo disitat dari TribunJatim.com.
"Kami kembali mengingatkan untuk selalu berhenti sejenak, tengok kanan-kiri, dan memastikan aman sebelum melintas," tambahnya.
Menurut informasi yang dihimpun, ambulans berbasis Suzuki APV nopol AG 8749 AC tersebut baru saja mengantarkan jenazah dari RS Gambiran ke rumah duka di Desa Nyawangan.
Saat melintas di perlintasan rel yang tidak dilengkapi palang pintu, sopir ambulans diduga tidak menyadari kedatangan kereta api.
Tabrakan keras menyebabkan ambulans terseret beberapa meter hingga dekat SPBU Nyawangan.
Baca Juga: Isuzu Traga Tercabik-cabik di Waktu Magrib, Sasis, Mesin Sampai Kabin Terpotong Tak Berbentuk
Tabrakan tersebut menghancurkan bagian tengah ambulans, dan menyebabkan kerusakan parah pada kendaraan.
Akibat kecelakaan itu, sopir ambulans meninggal dunia di tempat.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR