Biaya Kuras Tangki Bensin Innova di Bengkel Resmi, Siapkan Uang Segini

GridOto.com - Perawatan Toyota Innova, ternyata enggak sebatas service mesin, service ac hingga service kaki-kaki.

Ada bagian yang enggak kalah penting dan sering luput dari perhatian, yaitu tangki bensin.

Menguras tangki bahan bakar memang tidak selalu masuk agenda perawatan kendaraan, tapi sebenarnya kegiatan ini penting dilakukan untuk menjaga kesehatan mobil.

Kotoran seperti lumpur sering kali mengendap di tangki. Keberadaannya bisa memengaruhi kerja pompa bahan bakar dan suplai ke ruang bakar.

Apalagi baru-baru ini di media sosial viral narasi video yang menyebutkan filter dan fuel pump mobil rusak setelah diisi BBM.

Beberapa mobil ada yang sampai pompa bahan bakarnya rusak. Tampak teknisi di bengkel tersebut membongkar tangki dan menguras bahan bakar yang ada di dalam mobil-mobil tersebut.

Lantas berapa sih biaya kuras tangki Toyota Innova di Bengkel resmi?

Menanggapi hal itu, Wahono, Kepala Bengkel Auto2000 Jatiasih pun berikan penjelasan.

Baca Juga: Kapasitas Mesin Setara Innova Zenix, Segini Harga Harley-Davidson Road Glide

"Untuk kuras tangki Toyota Kijang Innova biayanya hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 765.900," kata Wahono kepada GridOto.com, Selasa (3/12/2024).

Menurut dia, menguras tangki dianggap penting. Bila tangki bersih, pengoperasian mobil berlangsung lebih lama alias awet.

Sementara itu, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, mengatakan bahwa pengurasan tangki bahan bakar tergantung pada kondisi mobil terkait.

Menguras tangki bukan hal yang wajib dan hanya dilakukan jika suplai bahan bakar mengalami penyumbatan.

“Jadi kalau tersendat-sendat atau filternya bermasalah baru boleh sesekali dicek apakah ada pengendapan dan lain sebagainya,” kata Suparna.

Ia menjelaskan bahwa pengendapan BBM pada tangki ataupun korosi berlangsung dalam jangka waktu panjang.

Namun jika pemilik mobil Innova kerap membiarkan tangki kosong, korosi akan lebih cepat berlangsung.

"Kalau korosi seperti itu memang harus segera ditangani agar tidak terjadi penyumbatan. Tapi, paling penting tidak ada patokan setiap berapa puluh ribu km harus dikuras,” ujar Suparna.