Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Coolant Radiator Pakai Glikol dan Tanpa Glikol, Mana yang Lebih Bagus?

Radityo Herdianto - Senin, 2 Desember 2024 | 09:00 WIB
Meski tidak pakai Ethylene Glycol, air radiator Megacools ini pakai tiga jenis zat aditif
Isal/GridOto.com
Meski tidak pakai Ethylene Glycol, air radiator Megacools ini pakai tiga jenis zat aditif

GridOto.com - Di pasaran bengkel atau toko otomotif tersedia beragam jenis coolant radiator.

Paling umum saat ini tersedia coolant radiator dengan glikol dan juga tanpa glikol.

Lantas apa yang membedakan kedua jenis coolant radiator ini? Mana yang lebih baik?

"Pada dasarnya kedua coolant radiator ini sama-sama water-base," bukaStanley Tjhie, Brand Development Manager Prestone Coolant PT Laris Chandra.

Coolant juga didesain anti busa agar tidak mudah overheat.
Angga Raditya
Coolant juga didesain anti busa agar tidak mudah overheat.

Baca Juga: Pakai Alat Ini Kuras Radiator Mobil Tuntas Kurang Dari 15 Menit 

"Paling penting adalah mereka punya aditif anti-corrotion," tegasnya saat ditemui GridOto.com belum lama.

Aditif tersebut mencegah pembentukan korosi karena kandungan air yang digunakan ketika terpapar panas dari temperatur kerja mesin.

Lantas, yang membedakan memang hanya kandungan glikolnya saja.

Glikol berfungsi sebagai modifikator senyawa air agar bisa punya titik didih yang lebih tinggi maupun titik beku yang lebih rendah dari air biasa.

"Glikol ini aditif yang mahal, makanya kenapa coolant radiator dengan kandungan glikol pada konsentrat tertentu dijual dengan harga yang relatif mahal," jelas Stanley.

Sementara pada coolant radiator yang tanpa glikol bisa dijual lebih murah.

Bukan menandakan kualitas, berikut fungsi warna pada air radiator atau coolant
Isal/GridOto.com
Bukan menandakan kualitas, berikut fungsi warna pada air radiator atau coolant

Baca Juga: Fungsi Penting Boiling Point Coolant Radiator, Bisa Cegah Mesin Jebol 

Sebab aditif yang terkandung hanya anti-corrotion dan pewarna khusus.

"Harganya bisa jauh lebih murah, meskipun punya titik didih dan titik beku yang tidak lebih baik dari coolant radiator dengan glikol," tutur Stanley.

"Selama sistem pendinginan mesin ideal dan tanpa kebocoran tetap bisa menjaga temperatur kerja mesin, karena normalnya mesin bekerja di sekitar 85 derajat celsius, masih di bawah titik didih air yang 100 derajat celsius," terangnya.

Editor : Dwi Wahyu R.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Intercom Helm Dipakai Saat Hujan, Aman Atau Tidaknya Tergantung Ini!

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa