GridOto.com - Mantan pembalap Grand Prix asal Spanyol, Axel Pons, sedang menjadi buah bibir di kalangan penggemar MotoGP baru-baru ini.
Nama Axel Pons heboh dibicarakan gara-gara tertangkap kamera menjadi pengembara di Pakistan, Asia Selatan.
Ternyata kegiatan mengembara ini sudah dilakukan Axel Pons sejak meninggalkan dunia balap pada 2018 silam.
Bagi yang belum tahu, Axel Pons ini adalah putra kesayangan legenda balap Sito Pons, juara dunia dua kali kelas 250 cc yang juga merupakan owner dari tim balap Pons Racing.
Dengan nama besar sang ayah ditambah bakat yang dimiliki sejak muda, Axel pun berhasil menembus kancah Grand Prix dan debut di kelas 125 pada 2008 silam.
Musim berikutnya ia naik ke kelas 250 cc, dan kemudian menjalani delapan musim beruntun di kelas Moto2, termasuk sebagian di antaranya membela tim milik ayahnya sendiri.
Sayangnya karier balapnya tidak begitu mentereng hingga akhirnya memutuskan pensiun pada 2018 silam.
Bersamaan dengan karier balapnya yang berakhir, pria 33 tahun ini merintis karier sebagai seorang model dan fashion design di Spanyol.
Namun hijrah yang dilakukannya di dunia model tidak berjalan dengan bagus, dan setelah itu dirinya menjadi pengembara seperti sekarang ini.
Baca Juga: Marc Marquez Kaya Raya, Tapi Masih Kalah Jauh dari Valentino Rossi
"Aku meninggalkan motor, agensi model dan pacarku. Aku terjebak," kata Pons dalam satu wawancara, pada 2019 silam.
Saat itu Pons memilih meninggalkan dunia tersebut dan menjadi pengembara, karena ingin merasa bebas dari tekanan dan kehidupan yang membuat hidupnya tidak nyaman.
Sejak beberapa tahun belakangan, Pons selalu berjalan kaki berkeliling ke beberapa negara dan kemudian video rekaman dari YouTube Pakistan Tourism baru-baru ini viral.
"Biasanya aku berjalan dengan telanjang kaki, ini indah. Apa pentingnya hidup dengan kehidupan secepat itu, aku kini mulai melambat dan semakin lambat, sampai aku memulai mencerna dunia lebih lambat, mengapresiasi detail kehidupan ini" kata Pons dalam video tersebut.
"Tujuannya adalah melengkapi kedekatan dengan Allah atau Tuhan, dan ini adalah cara kami berdoa dan praktik, berjalan," jelasnya.
| Editor | : | Dida Argadea |
| Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR