Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Dongkrak Penjualan Gaikindo Minta Rileksasi Seperti Saat Pandemi

Hendra - Kamis, 21 November 2024 | 14:13 WIB
Ilustrasi relaksasi pajak bisa mendongkrak penjualan
Iday/GridOto
Ilustrasi relaksasi pajak bisa mendongkrak penjualan

GridOto.com - Prediksi tahun ini penjualan roda 4 diperkirakan tak lebih dari 850 ribu unit.

Angka ini diperkirakan akan mengalami penyusutan di tahun depan dengan beberapa kebijakan.

Seperti PPN yang menjadi 12 persen dari sebelumnya 11 persen.

Kenaikan ini sesuai amanat UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

"Tiap kenaikan pajak konsekuensinya terjadi penurunan penjualan. Data empiris mengatakan seperti itu," ungkap Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo, Kamis (21/11) di Jakarta.

Menurut Kukuh kondisi ini juga diperdalam dengan daya beli masyarakat yang menurun.

"Makanya, proyeksi penjualan tidak pernah lebih dari angka 1 juta unit," bilangnya.

Efek dari penurunan ini menurut Kukuh berdampak besar terhadap industri.

Baca Juga: Pilihan MPV Pintu Geser Model Premium, Segini Harga Nissan Serena C27

"Yang jelas produsen akan mengurangi produktivitas, yang pada akhirnya berdampak terhadap pengurangan SDM," bilangnya.

Karenanya, Gaikindo berharap pemerintah melakukan langkah strstegis untuk mengatasi problem yang cukup berat ini.

"Kami berharap ada insentif seperti saat pandemi, untuk detilnya terserah kepada pemerintah, apakah seperti saat pandemi," ungkap Kukuh.

Kukuh menambahkan bagi industri insentif ini ibarat darah.

Berkaca pada Malaysia yang hingga saat ini pemerintah sana masih memberikan insentif terbukti penjualan mereka tumbuh.

"Bahkan mengalahkan penjualan di Thailand. Malaysia saat ini tembus 600 ribu unit pertahun," sebut Kukuh.

Sebelumnya, pada Maret 2021, pemerintah mengeluarkan kebijakan Program Relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP).

Kebijakan ini efektif mendongkrak utilisasi industri otomotif nasional di tengah penurunan selama pandemi COVID-19. 

Program relaksasi PPnBM DTP sebenarnya berawal dari masalah penurunan penjualan mobil di dalam negeri.

Sejak pandemi melanda Indonesia pada Maret 2020, penjualan mobil (yang masuk dalam skema PPnBM DTP) telah mulai mengalami penurunan penjualan.

Titik terendah penjualan terjadi pada bulan Mei 2020 mencapai 6.907 unit.

Volume jauh lebih kecil pada saat kondisi normal rata-rata 40 ribu unit.

Tak semua produk otomotif dapat masuk dalam skema ini.

Salah satu kriteria yang bisa ikut program ini adalah produk otomotif yang memiliki local purchasing (pembelian lokal) 70 persen untuk kendaraan berkapasitas mesin 1.500 cc ke bawah.

Editor : Hendra

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa