GridOto.com - Kabar duka menyelimuti balap Tanah Air, salah satu mantan pembalap berprestasi Hokky Krisdianto meninggal dunia.
Menurut informasi yang beredar, Hokky mengalami kecelakaan di Jalan Raya Banyuglugur Kab. Situbondo pada KM 148.800 ke arah Surabaya, Senin (18/11/2024).
Dari informasi yang beredar, diduga ia yang saat kejadian mengendarai Yamaha XMAX bertabrakan dengan pemotor Honda Verza.
Diluar kabar duka tersebut, ada kisah-kisah menarik dari pembalap kelahiran Magelang, 15 November 1980 yang akrab disapa Hoks Fiftyseven
Pembalap road race yang terkenal di era 2000-an ini sempat berpindah-pindah tim dan nyaris pensiun di usia 30 tahun.
Seperti pernah berpindah dari tim Star Motor asuhan Benny Jatiutomo ke tim Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya Bandung yang akan berkiprah di ajang Indoprix 2011.
"Saya akan menjadi pembalap sekaligus pelatih. Untuk yang terakhir itu, memang obsesi saya setelah mundur sebagai pembalap nanti," ujar Hokky saat itu dilansir Otomotifnet .
Seperti diketahui, Hokky tidak lagi masuk skuad tim elit saat itu karena dinilai sudah mulai dimakan usia.
Saat kepindahannya, Hokky berusia berusia 30 tahun.
Ketika itu Benny lebih memilih Sudharmono, pembalap asuhannya yang 2 tahun terakhir difokuskan ke ajang supersport.
Baca Juga: Innalillahi, Mantan Pembalap Nasional Hokky Krisdianto Meninggal Akibat Kecelakaan
Namun oleh Benny, Hokky tidak lantas dibuang begitu saja melainkan diproyeksikan sebagai pelatih.
Tetapi Hokky tidak mau karena merasa masih mampu berprestasi.
Ia mengatakan memang akan mundur di usia 30 tahun, namun berakhir diralat.
"Memang ada keingingnan mundur, tapi saya ralat karena masih memiliki misi untuk bisa menjadi juara Indoprix. Ya saya senang ternyata Rudy juga membutuhkan tenaga saya karena pembalap Trijaya lainnya, Anggi Permana Putra masih terbilang muda," lanjut Hokky saat itu.
Rudy Hadinata yang dimaksud adalah pemilik tim Trijaya yang mengantar Anggi Permana (20 tahun) menjadi juara Motoprix kelas seeded region 2 (Jawa) tahun 2010.
Menurut Rudy, selain masih dibutuhkan tenaganya sebagai pembalap, Hokky sangat berperan untuk membantu Anggi yang ketika itu baru pertama turun di ajang bergengsi Indoprix.
Ketika itu Hokky diharapkan bisa mentransfer ilmunya ke Anggi.
"Masuknya Hokky ke Trijaya ya blessing in disguise yang akan membuat tim Trijaya akan diperhitungkan nantinya," lanjut pria ramah ini.
Soal nilai kontrak, Rudy mengatakan tidak istimewa.
"Biasa saja yang normal-normal. Termasuk keinginan menjadi pelatih juga saya kabulkan. Saya berharap Hokky bisa ikut membangun pondasi tim Trijaya ini untuk bisa berkompetisi di ajang balap motor tanah air," kata Rudy lagi.
Selain itu, Hokky juga ingin mewujudkan cita-cita mendirikan sekolah balap motor saat itu.
Kalau sebelumnya banyak para pembalap senior atau mantan crosser mendirikan semacam sekolah motocross yang bertebaran di Solo, Yogyakarta dan Bandung.
Maka Hokky akan menjadi pioneer sekolah balap motor di Indonesia.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR