Gridoto.com - Mungkin diantara kalian ada yang sedang mencari cover body untuk Yamaha Mio.
Yamaha Mio memang kembali menjadi buruan untuk dijadikan bahan restorasi untuk dijadikan simpanan, bahkan tetap dipakai harian.
Karena usia motor yang sudah lebih dari 10 tahun, wajar rasanya kalau kondisi komponennya mulai bermasalah, termasuk cover body.
Buat kalian yang ingin membeli cover body Yamaha Mio pasti akan akan bingung melihat kondisinya di pasaran.
"Soalnya banyak jenis yang dijual, ada yang KW dan ada yang ori. Harganya ada yang murah dan ada juga yang sampai jutaan. Buat yang baru main pasti bingung," ucap Endang Kuswara pengguna Yamaha Mio keluaran 2007.
Baca Juga: Bermasalah Termakan Usia, Segini Harga Karburator Ori Yamaha Mio
Jika kalian lihat di toko online, ada yang menawarkan cover body Mio set seharga Rp 300 ribu, ada yang Rp 800 ribuan satu set, ada juga yang tembus Rp 2 jutaan satu set.
"Yang Rp 200-300 ribu satu set itu body non ori. Kalau yang harganya Rp 800 ribuan umumnya ori dengan warna yang mudah ditemui," tambahnya Endang.
"Sedangkan kalau yang harganya sudah tembus jutaan, itu juga sudah ori namun warna body-nya langka. Seperti warna kuning, silver, biru muda itu sudah dijual diatas Rp 2 jutaan," yakinnya.
Biar ada gambaran harga part orisinilnya, yuk kita cek harga yang dikeluarkan resmi oleh Yamaha di aplikasi Yamaha Parts Catalogue.
Untuk cover body belakang khususnya bagian kanan dan kiri, masing-masing dibanderol Rp 106 ribu dalam kondisi polos tanpa striping.
Baca Juga: Masih Ramah di Kantong, Segini Harga Pulley CVT Ori Yamaha Mio
Sedangkan cover body belakang kecil yang ada diatas stoplamp, dibanderol Rp 36 ribu saja.
Buat harga sepatbor depan sendiri dibanderol Rp 120 ribu.
Untuk body bagian depan yang dimensinya lumayan besar cuma dibanderol Rp 195 ribu.
Dan untuk body halus terakhirnya yakni batok lampu depan, dibanderol Rp 78 ribu.
Jadi dengan harga normal, satu set body halus Yamaha Mio Sporty sebenarnya bisa kalian tebus dengan harga Rp 641 ribu saja.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR