GridOto.com - Diam-diam, pemerintah provinsi Sumatera Selatan ternyata menyimpan kendaraan taktis (rantis) buatan Pindad.
Yakni Maung generasi pertama versi militer atau MV1, dan sudah dipakai beberapa gubernur.
Contohnya terlihat saat dipakai penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi saat menghadiri acara resmi, (11/11/24).
Maung MV1 tersebut berwarna hijau militer dengan pelat nomor merah BG 1.
Terparkir di lobi hotel Novotel Palembang saat pembukaan Musda XII DPD Real Estate Indonesia Sumsel 2024.
"Iya saya menggunakan kendaraan Pindad Maung, rasanya mantap," kata Elen dikutip dari TribunSumsel.com.
Menurutnya, mobil Maung tersebut sudah ada sejak beberapa tahun lalu.
Baca Juga: Menteri Prabowo Kalah Start, Mantan Bupati Ini Lebih Dulu Pakai Mobil Dinas Maung Pindad
Kendaraan ini merupakan kendaraan dinas milik Pemprov Sumsel.
Pengunaannya nanti menyesuaikan kondisi.
Juga pada masa kepemimpinan Gubernur Sumsel, Herman Deru, Ia juga pernah menggunakan Pindad Maung tersebut seperti untuk meninjau banjir di Kota Palembang dan beberapa acara lainnya.
Sementara itu Kabag Humas Pemprov Sumsel, Ega Puza menambahkan, Pindad Maung MV1 tersebut memang sudah ada sejak periode Gubernur Sumsel Herman Deru.
Menurutnya, Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi sudah beberapa kali menggunakan kendaraan Maung, namun untuk acara-acara di luar kedinasan.
Sementara kepala daerah lain yang memiliki Maung MV1 secara pribadi yakni ada dua.
Pemilik pertama yaitu Mantan Bupati Jember, Hendy Siswanto yang kini juga kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Jember lagi.
Baca Juga: Dulu Bayar Rp 600 Jutaan, Inilah Sosok Pembeli Kedua Maung Pindad Sejak 2021
Ia membeli Maung Pindad tersebut ketika terpilih menjadi Bupati Jember pada Pilkada 2020.
Saat menjabat sebagai bupati, Hendy menggunakan Maung Pindad tersebut sebagai mobil dinas, terutama ketika berkunjung ke kawasan permukiman warga dengan jalan yang sulit.
"Saya beli Maung karena cinta produk dalam negeri,” kata dia, (31/10/24) melansir Kompas.com.
Saat membeli Maung itu, kata dia, kondisi di Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19, sehingga produk Indonesia harus dibeli.
Selain itu, kata dia, Direktur PT Pindad, Abraham Mose merupakan sahabatnya.
"Saya telepon beliau mau beli, namun adanya cuma display, kalau mau beli nunggu sekitar 7 bulan," jelas dia.
Hendy tidak bisa menunggu waktu hingga 7 bulan untuk membeli mobil tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Inden 10.000 Unit Maung, Pindad Ditarget Selesaikan 5.000 Unit Dalam 100 Hari
Akhirnya, mobil display itu yang dibeli oleh Hendy seharga Rp 1,1 miliar.
"Ini produk terbaik dari Maung, karena menjadi contoh bagi yang lain agar menarik," tutur dia.
Lalu pemilik kedua yakni Bupati Gunungkidul saat itu, Sunaryanta.
Bahkan, kendaraan taktis ringan (rantis) buatan PT Pindad (Persero) itu langsung dibawa pada hari pertama sidang paripurna istimewa serah terima jabatan bupati, (1/3/21).
Sunaryanta membeli Maung dengan dana pribadi sebesar Rp 600 jutaan seperti Bupati Jember Hendy Siswanto, yang menjadi bupati pertama pemilik mobil bermesin Toyota Hilux tersebut.
Melansir KompasRegional, Sunaryanta sebelumnya menyatakan akan menggunakan Maung untuk menemani aktivitasnya, terutama ketika harus berkunjung ke daerah yang sulit dijangkau mobil biasa.
"Nanti akan kita gunakan sehari-hari beraktivitas, ada lembah dan gunung yang sulit dijangkau. Dengan model seperti itu, (semi militer) akan mudah," kata Sunaryanta kala itu, (24/2/21) dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Setelah Menteri, Bupati dan Wali Kota Rencana Juga Diarahkan Ganti Mobil Dinas Maung
Secara spesifikasi, Maung yang dimiliki Sunaryanta tak ada yang berbeda dengan milik Hendy.
Hanya saja untuk warna yang dipilih lebih bernuansa militer, yaitu hijau tua doff.
Namun perlu diketahui, Maung 4x4 yang digunakan Sunaryanta dan Hendy bukan merupakan unit versi sipil, melainkan model militer yang telah distandarkan.
Hal itu telah dijelaskan sebelumnya oleh Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose pada tahun 2021 kepada Kompas.com.
"Aslinya adalah versi militer, karena butuh cepat jelang pelantikan, mereka rela menggunakan unit apa adanya dengan semua aksesori militer yang telah kita keluarkan (lepaskan)," beber Abraham.
"Jadi sebenarnya itu bukan versi sipil yang nanti kita akan luncurkan," ucap Abraham beberapa tahun silam.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR