GridOto.com - Puluhan perusahaan angkutan umum dapat Sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum (SMK-PAU) dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Plt. Direktur Angkutan BPTJ, Solihin Purwantara mengatakan tahun ini BPTJ berikan Sertifikat SMK-PAU ke perusahaan angkutan umum berbasis orang ataupun barang.
"Ini merupakan ketiga kalinya kami menyerahkan sertifikat kepada perusahaan yang telah memenuhi kriteria dan standar yang ditentukan," kata Solihin melalui keteranganya, Kamis (7/4/2024).
Sehingga total yang dikeluarkan sepanjang 2024 adalah 42 sertifikat.
"Pada tahun 2022, kami juga telah menyerahkan 4 sertifikat dan di tahun 2023 juga dengan jumlah yang sama yaitu 4," jelas Solihin.
Terdapat 10 Elemen Keselamatan yang dinilai secara ketat sebagaimana tertuang Dalam peraturan PM No. 85 Tahun 2018.
Kesepuluh elemen tersebut meliputi komitmen dan kebijakan; pengorganisasian; manajemen bahaya dan risiko; fasilitas pemeliharaan dan perbaikan kendaraan bermotor; dokumentasi dan data.
Adapila peningkatan kompetensi dan pelatihan; tanggap darurat; pelaporan keelakaan internal; monitoring dan evaluasi; dan pengukuran kinerja.
Baca Juga: Yamaha Aerox 155, Honda Revo dan Vario 125 Hancur Tumpang Tindih, Laga 2 Vs 1
Sertifikat tersebut menandakan bahwa perusahaan-perusahaan penerima telah memenuhi standar manajemen keselamatan.
Dimana perusahaan angkutan umum tersebut telah mencakup pelatihan pengemudi, perawatan armada, serta penerapan prosedur operasional yang sesuai dengan regulasi.
"SMK-PAU bukan hanya sekadar formalitas, tetapi bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas transportasi publik yang aman dan terpercaya. Kami berharap sertifikat ini memotivasi perusahaan angkutan lain untuk berpartisipasi," ujar Solihin.
Acara ini juga diisi dengan sosialisasi pentingnya penerapan sistem manajemen keselamatan yang ketat oleh Investigator Senior KNKT Achmad Wildan.
Dalam kesempatan tersebut, Wildan menyoroti beberapa kejadian kecelakaan kendaraan besar beberapa waktu terakhir ini disebabkan oleh banyak faktor.
Pertama dari sisi pengemudi, terjadi karena kondisi tubuh yang tidak prima atau dalam keadaan tidak sehat, tidak bugar, dan tidak kompeten dalam memahami teknologi kendaraan.
Kedua, banyak ditemukan kendaraan yang tidak siap operasi dan terdapat malfunction.
Ketiga disebabkan kurangnya pemahaman terhadap karakteristik rute yang dilalui.
Keempat karena tata cara pemuatan yang dapat menimbulkan resiko kecelakaan.
Baca Juga: Aman Dari Nyeruduk Garasi, Suzuki Spacia Gear Punya Fitur Ini
"Selain itu, setidaknya telah terjadi 5.200 kasus kecelakaan yang terjadi setiap tahunnya di Indonesia dan disebabkan karena rem blong. Kecelakaan seperti itu seharusnya tidak perlu terjadi jika perusahaan menerapkan SMK-PAU dengan konsisten," paparnya.
"Bisa dikatakan SMK adalah obatnya untuk mencegah kecelakaan yang berulang terjadi," ungkap Wildan.
Ini Dia perusahaan yang diberikan sertifikat
1. PT. Bianglala Metropolitan;
2. PT. Dinamika Utama Cemerlang;
3. PT. Rimo Bunga Trans;
4. PT. Jasa Transport International;
5. PT. Transvia Anugerah Utama;
6. PT. Trans Xpress Indonesia;
7. PT. Kaluku Transport Utama;
8. PT. Mawira Kencana Mas;
9. PT. Berdikari Cipta Logistik;
10. PT. ANS Utama Logistik;
11. PT. Trijaya Masline Trans;
12. PT. SMAS Logistics Worldwide;
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR