GridOto.com- Bahlil Lahadalia, Meteri ESDM mengungkapkan pemerintah tengah mempertimbangkan beberapa skema pemberian subsidi.
Termasuk opsi subsidi langsung kepada masyarakat yang layak.
"Jika kajian ini rampung, kami akan segera melaporkannya kepada Presiden," ujar Bahlil dikutip dari rilis Kementerian ESDM.
Jika pilihan ini diambil, maka masyarakat yang layak menerima akan diberikan dana langsung sebagai kompensasi dihapusnya BBM bersubsidi.
Namun menurutnya, pemerintah masih mengkaji skema mana yang akan diambil.
Inti dari pengkajian ini agar penyaluran BBM subsidi ini tepat sasaran.
"Fokus subsidi agar hanya masyarakat yang benar-benar berhak yang menerima manfaat," kata Bahlil.
Bahli mengaku dirinya ditunjuk sebagai ketua tim dan dalam waktu dekat kita akan melaporkan ke Presiden untuk jadi referensi keputusan presiden.
Baca Juga: Update Harga BBM Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Per November 2024
Menurutnya, kebijakan BBM subsidi yang tepat harus ditinjau secara cermat karena berpengaruh langsung pada masyarakat.
Menurutnya, pemerintah tidak ingin subsidi justru diberikan pada kelompok yang tidak berhak.
"Data-datanya harus pas," katanya.
Katanya, Pemerintah telah menetapkan alokasi anggaran subsidi energi untuk tahun anggaran 2025 mendatang.
Berdasarkan hasil rapat Kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII DPR RI pada tanggal 27 Agustus 2024 lalu ditetapkan, untuk volume BBM bersubsidi tahun 2025 mencapai 19,41 juta kiloliter (KL).
Rinciannya, minyak solar sebesar 18,89 juta KL sisanya minyak tanah.
Jumlah alokasi tersebut turun apabila dibandingkan volume yang telah ditetapkan pada 2024 sebesar 19,58 juta kl.
Menurut Bahlil, penurunan volume BBM subsidi disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satunya didorong oleh rencana efisiensi penyaluran BBM bersubsidi yang lebih tepat sasaran.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR