GridOto.com - Presiden China Xi Jinping geram atas tindakan yang dilakukan Uni Eropa.
Hal ini terkait naiknya pajak kendaraan listrik buatan Tiongkok hingga 35,3 persen.
Diketahui kebijakan ini dimulai pada Rabu (30/10/2024).
Lewat kebijakan baru itu, Komisi Eropa nantinya akan menetapkan tarif tambahan mulai dari 7,8 persen untuk kendaraan Tesla.
Sementara untuk produsen otomotif SAIC asal Tiongkok, komisi UE menerapkan pajak sebesar 35,3 persen, melesat di atas bea masuk impor mobil standar UE yang hanya dipatok sebesar 10 persen dikutip dari Reuters.
Adapun kebijakan ini diambil setelah Uni Eropa menyelesaikan penyelidikan terkait mobil listrik China yang telah memecah belah Eropa, lantaran industri mobil domestik China seperti BYD, SAIC dan Gelly telah berkembang pesat di Eropa.
Baca Juga: Ini Alasan Ruang di Balik Kap Motor BYD M6 Superior Terlihat Kopong
Adapun keberadaan industri mobil domestik China bisa meluas berkat subsidi besar-besaran yang diberikan oleh pemerintah China kepada perusahaan mobil listriknya, membuat harga mereka jauh lebih murah dibandingkan dengan produksi di Eropa.
Permasalahan ini lantas menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara-negara UE bahwa perusahaan-perusahaan mereka tidak akan mampu bersaing dengan harga yang lebih murah.
Dikatakan kalau kapasitas produksi cadangan China adalah sebesar 3 juta EV per tahun adalah dua kali lipat ukuran pasar UE.
Dikutip TribunBisnis, alasan tersebut jadi dasar Komisi Eropa untuk mengencangkan aturan, menaikkan tarif pajak guna melawan apa yang disebutnya sebagai subsidi yang tidak adil termasuk pembiayaan dan hibah preferensial serta tanah, baterai, dan bahan baku dengan harga di bawah harga pasar.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR