GridOto.com - Masih banyak yang salah paham tentang mengisi radiator pakai air sisa AC.
Biasanya sebagian pengguna percaya kalau air hasil pembuangan AC bisa dipakai untuk mengganti air radiator.
Terkait hal tersebut, Incentius Yosafat Fransiscus, marketing coolant merek Vitesse pernah menyampaikan penjelasannya.
Menurutnya, tidak tepat kalau air AC dipakai menggantikan peran dari air radiator atau coolant.
"Air AC memang dianggap bagus untuk radiator karena tidak memiliki kandungan mineral. Sehingga tidak menimbulkan karat bagi radiator," ujar Vincent sapaannya.
"Tapi untuk menggantikan fungsi air radiator itu kurang tepat. Karena air AC tidak memiliki kandungan Ethylene Glycol maupun Polypropylene Glycol yang ada di dalam air radiator atau coolant," ungkapnya disitat dari Motorplus.
Baca Juga: Servis Besar Mesin Motor Matic, 2 Komponen Ini Wajib Diganti Baru
"Titik didih air AC akan tetap pada angka 100 derajat celcius layaknya air biasa, sehingga akan rawan menguap," lanjutnya.
Sekedar informasi, radiator coolant punya kandungan Ethylene Glycol maupun Polypropylene Glycol, titik didihnya bisa tembus diangka 120-150 derajat celcius.
"Jadi tidak disarankan menggunakan air AC untuk mengganti air radiator motor, tapi air AC ini bisa digunakan untuk hal lain," lanjutnya.
"Misal saat kuras radiator, kalian bisa gunakan air AC ketimbang pakai air mineral karena air mineral memang rawan menimbulkan karat," ujarnya.
"Lalu saat pakai super coolant atau air radiator berkonsetrat tinggi, air AC ini juga bisa dipakai sebagai campuran dengan perbandingan 1:4," sambung Vincent.
"Jadi campurannya sesuaikan dengan kapasitas radiatornya. Contoh kalau butuh 1 liter maka sekitar 200 ml super coolant bisa dicampur 800 ml air," tutupnya.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR