GridOto.com - Proyek ambisius mesin V4 Yamaha YZR-M1 sedang terus berjalan dan akan segera dites di atas lintasan MotoGP.
Yamaha berencana meninggalkan konsep mesin inline 4, yang selama ini memberikan kesuksesan besar buat mereka di era 4-tak MotoGP.
Namun jika nantinya akan beralih ke mesin V4, seperti sudah tidak ada jalan mundur lagi bagi Yamaha untuk kembali memikirkan konsep inline 4.
Bahkan Direktur Teknis Yamaha MotoGP, Massimo Bartolini, memastikan motor andalan Yamaha nantinya akan jauh berbeda dari sebelumnya.
Selain mesin, semua komponen dari depan hingga belakang akan berubah secara masif dan jauh berbeda dengan M1 yang sebelumnya dikenal dengan bentuknya yang agak 'chubby' ini.
Jadi M1 yang baru atau entah apakah nama tersebut akan tetap dipakai, bukan seperti memasang mesin V4 di tubuh M1 yang lama.
"Kalian harus paham bahwa ini bukan soal memasang mesin baru saja," kata insinyur asal Italia ini, dilansir GridOto.com dari Speedweek.
"Keputusan menggunakan mesin V4 artinya membangun sebuah motor MotoGP yang benar-benar baru," jelas pria yang didatangkan Yamaha dari Ducati ini.
Lagi pula, Bartolini juga memastikan bahwa tidak mungkin bisa memasang mesin baru di tubuh M1 yang lama dan kemudian mengetesnya.
Baca Juga: Disuruh Pecat Pembalap, Gresini Memilih Putus Kerja Sama QJMotor
Jadi dengan mesin yang baru itu, Yamaha juga akan membuat komponen-komponen baru yang memang sesuai dan seimbang di atas trek.
"Jika semuanya sudah di tempatnya masing-masing, maka fase pengetesan akan dimulai, dan dari situlah bisa dibandingkan dua motor yang berbeda ini," ungkap Bartolini.
Lalu jika pada tes tersebut mesin V4 memang menunjukkan potensi yang menjanjikan dibanding mesin inline 4, Yamaha akan memakainya di dalam balapan.
"Untungnya aturan MotoGP membebaskan kami berganti dari mesin inline 4 ke V4 sepanjang musim," lanjutnya.
"Tapi kendati demikian, mesin baru V4 ini harus dipersiapkan secara sempurna. Mana bisa kembali dan menyerah," jelasnya.
Namun pria yang akrab disapa Max ini memastikan, sebenarnya mesin inline 4 Yamaha masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Nyatanya performa tahun ini jauh lebih meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, hanya saja rival utama seperti Ducati berkembang lebih jauh lagi.
"Kubilang bahwa keputusan kami bukan dari segi performa saja, justru sebaliknya," sambung sang insinyur.
"Bekerja sama dengan desainer Luca Marmorini, kami tahu betul bahwa mesin inline memiliki banyak keuntungan, jadi masih ada banyak ruang untuk dikembangkan dari mesin lama ini," tegasnya.
Di sisi lain, Yamaha juga mempertimbangkan investasi jangka panjang karena mesin V4 ini memang masih menjadi yang terkuat di grid saat ini.
"Kami sadar adalah satu-satunya pemakai mesin inline, tak ada referensi lain. Itu mempengaruhi sasis, juga ban yang juga memegang peran," lanjutnya.
"Semua terhubung. Jadi ini juga menjadi pertimbangan startegis. Faktanya kami di kejuaraan yang sangat menantang dan semua pabrikan lain memakai V4," jelasnya.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR