GridOto.com - Tiga unit motor garapan builder Honda Dream Ride Project (HDRP) akhirnya dipamerkan di gelaran Kustomfest 2024.
Ketiga builder yakni Dedi Darmawanto penyabet gelar National Champhion Sport, Ruslan sang juara National Champion Matic & Cub, dan I Putu Alit Giri Wirawan sebagai National Championship Free For All (FFA) HMC 2022 turut hadir.
Ketiganya mendapat kesempatan untuk menggarap Honda PCX 160.
Pada awal kegiatan ini, para peserta dibimbing untuk melakukan beberapa tahapan modifikasi agar menciptakan hasil yang maksimal.
Mulai dari pemilihan konsep, desain modifikasi, pemilihan material, mengatur jadwal pengerjaan, manajemen biaya, hingga aspek keselamatannya.
Dengan waktu pengerjaan selama tiga bulan, akhirnya PCX 160 lahir dengan wajah baru yang sesuai dengan karakter ketiga peserta.
Baca Juga: Langsung Dari Kustomfest 2024 Jogja, Berlimpah Acara Di Luar Kontes
Namun yang paling bikin penasaran adalah budgetnya, kira-kira berapa ya PCX 160 dirombak sampai bisa sekeren ini?
"Kalau untuk budget sendiri ya nggak jauh-jauh dari harga motornya sih," canda Dedi Darmawanto, punggawa dari bengkel modifikasi Dj Custom.
Ia diketahui menggarap PCX 160 bergaya racy sesuai dengan basiknya yang sering menggarap motor sport.
Kalau dicek di web resmi Honda, harga PCX 160 ada di sekitar Rp 32-33 jutaan.
Nah, untuk budget sendiri Ia juga menjelaskan kalau ini bisa disesuaikan dengan part yang dipasang di motor itu sendiri.
Lalu ngomongin fokus pembuatan body, mereka juga mengungkap ada kesulitan tersendiri.
"Kalau kesulitan pembuatan bodi bisa dibilang keseluruhan, saya pernah gagal 1 kali namun akhirnya bisa beres juga, terutama mensejajarkan bodi depan dan belakang" ujar Ruslan yang sukses mengubah Honda PCX160 menjadi gaya Techno Vibe.
Baca Juga: Dua Tokoh Jepang Bagi Ilmu Flat Track Race di Kustomfest, Teori Langsung Praktek
Sedangkan kesulitan lain didapat oleh I Putu Alit Giri Wirawan yang mengubah PCX 160 jadi bergaya Hot Rod.
Karena menggunakan bodi dengan material pelat, butuh waktu lebih untuk mendapat bodi yang ciamik dan presisi.
"Dengan waktu pengerjaan 3 bulan, motor ini sudah revisi 3 kali," ujar Alit.
Terakhir, Dedi Darmawanto pun membeberkan cara untuk menggarap bodi PCX 160 bergaya racy-nya untuk menghemat waktu dan lebih presisi.
"Untuk bagian bodi belakang, aku pakai modeling clay dulu lalu baru diduplikat pakai fiber,," ujarnya.
Eits, meski motor ini sekilas bentuknya unik, tapi ketiganya sudah teruji lho dibawa riding dari Yogyakarta dan finish di Pacitan.
Hasilnya pun terbukti nyaman dan layak dikendarai di jalan raya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR