GridOto.com - Indonesia Car Audio Network (I-CAN) diklaim menjadi satu-satunya asosiasi audio mobil yang bisa diakui di luar negeri.
Adalah Ibnu Haldun, yang menjabat sebagai President Director I-CAN merupakan orang di balik terobosan asosiasi audio mobil di bawah naungan PT Audioworkshop tersebut.
Saat ini I-CAN sudah diakui untuk menjadi regulator maupun juri untuk kontes audio mobil di beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Taiwan, Hongkong, hingga nantinya Vietnam dan Thailand.
"Regulasi kontes audio mobil di Indonesia mengadopsi dari Eropa atau Amerika seperti EMMA (European Mobile Media Association) atau IASCA (International Auto Sound Challenge Association)," kata Ibnu.
"Sementara I-CAN asalnya dari Indonesia keluar dan digunakan dalam kontes audio di beberapa negara itu," tegasnya.
Saat berbincang kepada GridOto.com, Ibnu sedikit memberikan resep bagaimana asosiasi audio mobil di Indonesia bisa diterima di luar negeri.
"Kami terbuka dan tidak acuh terhadap perkembangan teknologi," kata Ibnu.
Baca Juga: Wahyu Tanuwidjaja, Blak-blakan Nasib Head Unit Alpine di Indonesia
"Salah satunya kami terapkan regulasi penggunaan sumber musik dari aplikasi streaming dalam penilaian kompetisi," ungkapnya.
Ibnu menjelaskan, kontes audio mobil di beberapa negara di luar Indonesia sudah tidak terpaku pada perangkat keras seperti CD atau USB.
Penikmat audio mobil di sana sudah terbiasa mendengarkan musik dari streaming aplikasi smartphone.
Sebut saja Spotify, YouTube Music, bahkan Apple Music buat pengguna iPhone.
"Dalam regulasi kompetisi audio mobil, kami mengatur untuk penggunaan streaming sebagai sumber suara atau musik," jelas Ibnu.
Dengan streaming menjadi standar sumber lagu justru akan memberikan tantangan lebih bagi peserta maupun instalatur audio mobil.
Sebab, pada CD atau file USB resolusi musik sudah ada standar dan kualitasnya seragam.
Baca Juga: Sudah Ada Prosesor, Demi Suara Audio Bagus Tetap Harus Ganti Speaker?
Sementara pada aplikasi streaming setiap aplikasi bisa berbeda-beda kualitas resolusinya.
"Aplikasi streaming sudah banyak yang loseless, tinggal instalatur bagaimana mengatur setting resolusi dari aplikasi kemudian dalam proses tuning audio untuk bisa mengeluarkan output suara sesuai regulasi teknis," terang Ibnu.
Pengakuan I-CAN di luar negeri juga terkait dengan proses penilaiannya.
"Saya tidak bisa bicara lebih, tapi dari sisi teknis ada perbedaan proses pengambilan skor dimana selama penjurian ternyata peserta di negara-negara tersebut sangat menerima proses itu," tutur Ibnu.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR