GridOto.com- Upaya penurunan emisi dilakukan dengan berbagai macam cara.
Di sektor transportasi, pemerintah akan menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengzn sulfur rendah.
Hal ini sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk mewujudkan net zero emission (NZE) pada tahun 2060 mendatang.
Seperti diketahui BBM dengan sulfur tinggi menjadi salah satu penyumbang emisi yang tinggi.
Agus Cahyono Adi, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut BBM rendah sulfur adalah sebuah kebutuhan.
"Kualitas udara buruk saat ini, salah satu penyebabnya adalah BBM kita yang mengandung sulfur yang tinggi," kata Agus Cahyono.
Untuk pelaksanaannya sendiri, pemerintah telah membuat peta jalan (road map) pelaksanaan pendistribusian BBM rendah sulfur.
"Pelaksanaannya akan mengikuti road map tersebut," ujar Agus.
Baca Juga: Update Harga Solar Nabati Per 1 Oktober 2024, Biodiesel Saat Ini Dijual Segini
Penggunaan BBM bersulfur rendah merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi emisi yang menjadi pemicu naiknya suhu pemanasan global tersebut.
Berdasarkan peta jalan yang ada, pendistribusian BBM bersulfur rendah jenis minyak solar bersulfur rendah pada tahap awal akan mulai didistribusikan di Jakarta, Cikampek dan Balongan, dilanjutkan kemudian pada periode berikutnya di Nusa Tenggara dan Kalimantan dan dilanjutkan kemudian ke Sulawesi, Papua dan Maluku.
Sementara pendistribusian jenis bensin bersih bersulfur rendah tahap awal akan mulai didistribusikan di daerah Sumatera bagian utara (Sumbagut) dilanjutkan ke Sumatera bagian selatan sebagian, kemudian Banten dan Jawa Tengah bagian utara dilanjutkan kemudian pendistribusian di Kalimantan Barat.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR