GridOto.com - Sekadar mengingatkan, jika jalan tol kini dilengkapi kamera tilang elektronik.
Kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) ini siap terkam sejumlah kesalahan lalu lintas.
Lebih khusus mengincar kendaraan overspeed atau melebihi batas kecepatan dan over dimension overload (ODOL).
Menukil laman resmi Indonesia Baik, penindakan pelanggaran overspeed mengacu pada ketentuan kecepatan berkendara di jalan tol sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Kebijakan tersebut juga diperkuat dengan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) tentang Tata Cara Penetapan Batas Kendaraan pasal 3 ayat 4 pada pasal 23 ayat 4.
Dijelaskan, kecepatan kendaraan bermotor yang melaju di jalan tol berkisar antara 60 hingga 100 kilometer per jam (kpj), sesuai dengan rambu lalu lintas yang terpasang.
Adapun rinciannya, sebagai berikut:
1. Paling rendah 60 kpj dalam kondisi arus bebas, dan paling tinggi 100 km/jam untuk jalan bebas hambatan
2. Paling tinggi 80 kpj untuk jalan antarkota
3. Paling tinggi 50 kpj untuk kawasan perkotaan
4. Paling tinggi 30 kpj untuk kawasan permukiman
Guna mendeteksi kecepatan itu, dipasang sejumlah speed kamera di beberapa titik di jalan tol untuk mengintai pengemudi.
Sementara itu, untuk mendeteksi batas maksimal muatan kendaraan dalam penilangan overload, akan dipasang sensor With In Motion (WIM).
Alat ini akan memberikan informasi data tentang kelebihan muatan sebuah kendaraan.
Aturan mengenai sanksi overload ini sebagaimana tertulis dalam pasal 307 UU LLAJ Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR