GridOto.com- Sebuah fenomena menarik terjadi beberapa hari lalu.
Alat komunikasi pager dan handy talky yang dipakai Hizbullah meledak di Beirut, Lebanon, Selasa (18/9)
Akibat peristiwa ini sebanyak 12 orang tewas dan ribuan orang mengalami luka-luka.
Rangkaian ledakan dimulai sekitar pukul 16: 45 waktu setempat dan berlangsung selama sekitar satu jam.
Banyak pihak termasuk Hizbullah menunjuk pelaku peledakan adalah Israel.
Seperti diketahui kedua belah pihak memang memiliki sejarah panjang pertikaian.
Ada beragam teori konspirasi terhadap kejadian ini.
Salah satunya ledakan berasal dari baterai yang terpasang.
Kalau benar teori tersebut pengguna mobil listrik rentan meledak?
Baca Juga: Toyota Avanza Terbakar Hebat Bak Api Unggun, Warga Akui Dengar Ledakan
Beberapa penjelasan menarik diungkap akun infographics di platform tiktok.
Dijelaskan dalam postingan tersebut handy talky memiliki beberapa komponen utama.
Yakni monitor LCD, mikropon, lithium baterai sebagai sumber daya.
Menurut penjelasan dalam akun itu, komponen utama tersebut tidak berdaya ledak tinggi.
Jadi, kemungkinan ada sabotase yang memasang bahan peledak dalam handy talky.
Namun tidak dijelaskan bagaimana bahan berbahaya itu bisa masuk ke dalam alat komunikasi milik Hizbullah.
Hanya saja ada penjelasan mengenai pager yang meledak disebutkan sekitar 5 bulan sebelum kejadian, Hizbullah mengorder pager ke perusahan Hungaria yakni BAC.
Lantas perusahaan BAC mengorder pager dari perusahaan Taiwan Gold Apollo.
Dalam proses inilah terjadi penyusupan bahan peledak sebelum dikirim ke Hizbullah.
Nah, dengan menggunakan sinyal transmisi yang tersambung dengan detonator yang ditanam, pager tersebut meledak.
Jadi, kalau berdasarkan teori tersebut, pemilik mobil listrik tetap aman sepanjang tidak ada yang meletakkan bahan eksplosif di dalam mobil.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR