GridOto.com - Tipuan online alias tipon dengan berbagai modus masih banyak ditemukan di media sosial, salah satunya berpura-pura jadi penjual mobil bekas.
Baru-baru ini GridOto.com menemukan modus penipuan segitiga, yang mana penipu memasang iklan Honda Jazz RS 2011 di marketplace Facebook dengan harga di bawa pasaran yakni Rp 99 juta.
Skema penipuan segitiga mobil bekas terlihat dari iklan yang tidak mencantumkan nomor handphone atau WhatsApp.
Calon konsumen yang tergiur akan kirim pesan via Facebook lebih dulu ke penipu, dan penipu melancarkan aksinya dengan minta nomor pembeli.
Profil WhatsApp pembeli akan dipelajari lewat aplikasi Getcontact, apakah memungkinkan untuk ditipu.
Setelah dipelajari dan terjadi kontak antara penipu dan calon pembeli, maka calon pembeli diminta cek unit segera dengan dalih penjual butuh uang segera.
Lucunya, penipu itu bilang kalau mobil dijaga adiknya, sedangkan pembayaran minta ditransfer ke rekening si penipu.
Dari sini sudah kelihatan tipu-tipunya.
Saat si penipu diminta datang ke lokasi mobilnya, jawaban si penipu menolak dan banyak beralasan.
Baca Juga: Trik Tipuan Online Segitiga, Begini Modus Baru Penipu, Waspadalah
Menanggapi hal itu, Jeffrey Andhika, CEO penyedia jasa inspeksi mobil bekas Otospector memberikan penjelasan.
Menurutnya, penipuan segitiga ini merupakan modus lama yang masih terjadi sampai sekarang.
Penipuan segitiga jual beli mobil bekas biasanya terjadi pada transaksi C2C alias pemakai ke pemakai.
Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar lebih teliti lagi ketika membeli mobil bekas lewat marketplace atau media sosial.
Salah satunya jangan gegabah ketika melihat iklan mobil bekas yang menawarkan harga di bawah pasaran.
"Karena harga murah, jadi buru-buru rebutan sama calon pembeli lain malah ketipu. Maka harus lebih hati-hati karena ini kan transaksi uang bukan jumlah yang kecil," ujar Jeffrey kepada GridOto.com, Sabtu (21/9/2024).
Jika memang membeli ke pemakai, pastikan jangan ada transaksi apapun sebelum bertemu langsung dengan penjual untuk cek unit.
Pastikan juga saat bertemu langsung, adalah penjual yang sama saat negosiasi di chat.
"Jadi konsumen kan pasti cek surat sebelum beli, dicek atas nama siapa di surat-suratnya," paparnya.
Calon pembeli harus bisa memastikan, kalau dana yang akan ditransfer benar-benar ke rekening penjual.
"Saat ketemu dengan penjual, minta KTP-nya dan dicocokkan dengan nomor rekening penjual. Kalau enggak sama, harus ditanya lebih detail lagi kenapa? Kalau perlu minta ketemu orang yang namanya ada di surat kendaraan," ucap Jeffrey.
Saran darinya kalau mau lebih aman saat membeli mobil bekas, bisa datang ke showroom untuk menghindari penipuan.
"Kalau konsumen beli dari showroom yang bentuknya beneran showroom ya pasti mobil banyak, ada plang nama dan lokasinya jelas punya tempat sendiri atau di bursa (bukan showroom rumahan), penipuan segitiga ini bisa dihindari," pungkasnya.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR