GridOto.com - Warga Bantul, Yogyakarta kini tengah waswas karena ada aksi teror penembakan misterius.
Sasarannya bukan orang, melainkan mobil dan rumah di dua lokasi berbeda.
Pertama Daihatsu Sigra milik SKN (46) warga Trirenggo, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul.
Kedua menimpa rumah milik M (39), warga Kalurahan Ringinharjo, Kapanewon Bantul.
Kasus pertama menimpa Daihatsu Sigra milik SKN (46).
Ketika dikonfirmasi, SKN mengungkapkan, insiden penembakan itu terjadi sekitar pukul 22:01 WIB, (15/9/24).
"Saat kejadian, saya dan anak-anak saya di rumah, sedangkan suami saya lagi pergi ngaji," terang SKN ditemui di kediamannya, (18/9/24).
Baca Juga: Pajero Sport Jadi Sasaran Tembak Koboi Jalanan, Ngambek Perkara Sepele
"Posisi saya lagi tidur. Tapi anak saya belum. Tiba-tiba dengar suara dor-dor-dor," jelasnya.
Sontak, SKN terbangun dikarenakan mendengar suara tembakan itu.
Bahkan, anak-anak SKN sempat terkejut dan langsung bertanya dengan SKN terkait asal suara itu.
Awalnya, SKN berpikir suara itu berasal dari bola lampu yang pecah, sehingga tanpa berpikir panjang langsung keluar rumah.
Namun, saat dilihat, ternyata kaca belakang Daihatsu Sigra miliknya pecah.
"Terus saya lihat, ada orang yang sedang mendorong sepeda motor di dekat rumah. Saya kira orang itu pelaku yang merusak mobil saya. Ternyata bukan," ujar SKN.
"Mereka itu hanya kehabisan bensin. Akhirnya saya balik ke rumah dan lihat ada kepulan asap di bagian belakang mobil saya," beber dia.
Baca Juga: Teka-teki Avanza Merah Penembakan Direktur LP3BH Manokwari, Saksi Sebut Sempat Menguntit
Karena panik dan takut, SKN langsung menghubungi suaminya dan menjelaskan bahwa kaca mobilnya pecah dikarenakan ditembak diduga menggunakan airsoft gun oleh orang tak dikenal.
Setelah itu, suami SKN pulang dan mereka bersama-sama membuat laporan ke pihak kepolisian setempat serta melakukan pengecekan CCTV yang mengarah ke TKP.
"Di CCTV itu terlihat ada satu orang yang menggunakan sepeda motor NMAX warna hitam," beber SKN.
"Tapi pelat nomornya tidak terlihat, karena terkena pantulan cahaya," jelasnya.
Dari rekaman CCTV itu, SKN mengungkapkan, bahwa orang tak dikenal itu datang dari utara dan tanpa turun dari motor, langsung menembak bagian belakang Sigra putih miliknya.
Setelah itu, pelaku langsung kabur ke arah selatan.
"Waktu kami periksa, ada lima kali tembakan yang terkena di mobil saya. Empat di bagian kaca mobil belakang dan satu di bagian bodi mobil belakang. Tapi, gotri yang ketemu cuma tiga," tutur dia.
Baca Juga: Penembak di Exit Tol Bintaro Ternyata Anggota Polantas, Begini Faktanya
Imbas peristiwa ini, SKN mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta dan ada anak korban yang mengalami trauma.
"Saya sampai saat ini belum tahu siapa pelaku penembakan itu. Karena saya tidak merasa punya masalah dan tidak ada orang yang saya curigai melakukan aksi kejahatan," urainya.
Sementara itu, kasus serupa terjadi di rumah milik M (39), warga Kalurahan Ringinharjo, Kapanewon Bantul sekitar pukul 02:30 WIB, (18/9/24).
M mengatakan, saat itu ia bersama suami dan anaknya sedang tidur.
"Tiba-tiba dengar suara tembakan. Saya waktu itu enggak berani keluar rumah karena takut. Jadi, baru keluar rumah saat sudah tidak ada lagi suara tembakan dan saat ada suara motor yang bergegas pergi sekitar pukul 02.37 WIB," jelasnya.
Sebelum keluar rumah, suami M menduga bahwa suara itu berasal dari paralon pipa air yang pecah dikarenakan terlindas mobil.
Namun, M tidak percaya dengan pernyataan suaminya.
Baca Juga: Diduga Jadi Penembak Mahasiswa UBL, Toyota Agya Merah Hampir Diamuk Massa
Saat keluar rumah, M tidak melihat adanya pelaku penembakan itu.
Namun, M melihat kaca depan rumahnya sudah pecah dikarenakan tembakan oleh orang tak dikenal.
"Waktu kejadian, saya dengar suara kayak tembakan tar-tar-tar-tar. Kalau saya dengarnya ada empat kali tembakan," ucap korban M.
"Tapi, pelurunya (gotri) itu malah ketemu enam butir. Jadi mungkin ada tujuh kali tembakan," ungkap dia.
M mengungkapkan, kejadian itu baru pertama kali terjadi. Bahkan, sampai saat ini, M tidak mengetahui siapa pelaku yang nekat merusak kaca jendela rumahnya tersebut.
"Sekarang, kami lagi proses lapor ke pihak polisi untuk mengusut kasus itu. Tadi sudah ada polisi yang sedang melakukan olah tempat kejadian perkara. Terus enam butir gotri sudah dibawa ke kantor polisi, yang satu belum ketemu," ujarnya.
Tidak hanya itu saja, pihak keluarga korban juga sudah melakukan pemeriksaan CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Baca Juga: Sukses Diburu, Penembak Polisi di Jalan Tol Kanci-Pejagan Tewas Disergap Densus 88 Antiteror
Hasilnya, ada dua orang yang saling berboncengan mengendari Honda PCX warna hitam yang tidak menggunakan helm datang menuju ke arah rumah korban.
Sayangnya, rekaman kejadian penembakan tidak ada, dikarenakan tidak ada CCTV yang menyorot ke arah lokasi kejadian penembakan.
"Jadi, CCTV yang kami lihat itu dari sejumlah titik di dekat rumah. Mudah-mudahan pelaku segera diketahui dan kasus diusut," tutupnya.
Kasus penembakan diduga menggunakan air softgun ini kini didalami Polres Bantul.
"Untuk laporan kasus penembakan yang terjadi di Kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, sudah masuk sejak beberapa waktu lalu," kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, (18/9/24) melansir TribunJogja.
"Sedangkan, laporan kejadian di Kalurahan Ringinharjo, Kapanewon Bantul, sepertinya sedang diproses," sambungnya.
Sejauh ini, polisi belum berhasil menemukan pelakunya.
Baca Juga: Penembak Anggota PJR Polda Jabar Ternyata Spesialis Teror Polisi
Polisi masih melakukan pendalaman untuk mencari petunjuk identitas pelaku.
"Memang ada keterangan dari saksi (bahwa ada yang melihat pelaku kasus penembakan dengan airsoft gun mengendari sepeda motor), tapi kan kita harus bisa membuktikannya," kata Jeffry ke awak media, (20/9/24).
Saat ini, lanjut Jeffrey, jajaran Polsek Bantul bersama Polres Bantul masih memeriksa saksi dan mencari bukti rekaman CCTV dari sekitar lokasi kejadian.
"Pemeriksaan kasus itu masih berjalan. Dan kasus itu kan laporannya masuk ke Polsek Bantul, tapi akhirnya dibantu oleh Pores Bantul dikarenakan beberapa hal," ujar Jeffry.
Jeffrey mengungkapkan, Polres Bantul saat ini sudah membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus itu.
"Berkaitan dengan kasus itu, sekarang Polres Bantul sudah membuat tim khusus untuk menyelidikinya. Kami juga selalu ada peningkatan keamanan. Kami punya kegiatan rutin yang ditingkatkan," jelasnya.
"Jadi, semua personel itu sudah dilibatkan untuk pengamanan, terutama pengamanan jalan pada malam hari saat malam weekend," tandas Jeffry.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR