GridOto.com - Ada inovasi hijau diterapkan di jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter).
Yakni marka jalan tol Bakter berbahan dari getah pinus dan minyak sawit.
Inovasi ini buatan kampus dari Bandung, yakni Institut Teknologi Bandung (ITB).
Bahan marka jalan itu dibuat dari pengolahan getah pinus (gondorukem) dan minyak sawit (gliresol).
Pengaplikasian marka jalan dilakukan di ruas Tol Bakter KM 125+200, (10/9/24).
Expert Bidang Pemasaran dan Riset Pengembangan HakaAston (HKA) selaku operator Tol Bakter, Ade Rintoro mengatakan, pemanfaatan gondorukem dan gliserol ini bertujuan untuk peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) atau nilai persentase dari komponen produksi dalam negeri.
"Ini baru pertama kali diuji coba di jalan tol yaitu Ruas Tol Bakter," katanya dari siaran resminya, (11/9/24) disitat dari Kompas.
Pemanfaatan gondorukem dan gliserol sebagai bahan pembuatan marka jalan ini diklaim menjadi inovasi menjanjikan.
Baca Juga: Indonesia Kapan Punya? Garis Jalan di Malaysia Sudah Bisa Menyala
"Marka jalan yang dihasilkan bisa lebih tahan lama serta memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan," ungkap dia.
Penerapan uji coba inovasi pemanfaatan gondorukem dan gliserol ini dilakukan untuk marka garis bingkai jalan atau garis putih yang tidak putus dan berada di sisi kiri jalan sepanjang 100 meter atau tepatnya di KM 125+200 sampai KM 126+200 jalur B Ruas Tol Bakter.
Peneliti ITB, Aqsha menjelaskan, sebenarnya pemanfaatan gondorukem dan gliserol sebagai bahan pembuatan marka jalan ini sudah digunakan di luar negeri dan saat ini sedang dikembangkan lagi di Indonesia.
"Bahan pembuatan marka dengan gondorukem dan gliserol ini mudah didapat di Indonesia, jadi harapannya bisa mengurangi nilai impor," katanya.
Gondorukem merupakan produk yang didapatkan dari hasil pengolahan getah pinus melalui proses destilasi.
Sedangan gliserol adalah senyawa organik yang diperoleh dari minyak kelapa sawit melalui proses hidrolisa dengan air.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR