GridOto.com - Di mobil bekas zaman now kebanyakan sudah menggunakan Electric Power Steering (EPS).
EPS ini tidak memerlukan cairan (oli) seperti di power steering hidraulis.
Untuk menggerakan EPS, menggunakan motor listrik dengan arus listrik dari ECU berdasarkan inputan sinyal yang dari berbagai sensor.
Komponen tersebut meliputi Control module yang berguna untuk mengumpulkan data dari seluruh komponen EPS.
Lalu ada motor listrtik yang menggerakan komponen mekanis steering rack.
Reduction gear yang memasukan data tenaga bantuan untuk menggerakan komponen mekanis steering rack.
Dan torque sensor yang menyelaraskan output sistem EPS dengan keinginan pengemudi.
Namun seiring pemakaian, electric power steering (EPS) bisa juga mengalami kerusakan.
Ada 4 komponen power steering elektrik yang kerap mengalami masalah.
1. Motor EPS
Komponen ini merupakan pengolah tenaga listrik menjadi tenaga motorik yang akan memutarkan steering shaft sesuai dengan pembacaan sensor sudut putar pada kemudi.
Komponen ini sejatinya merupakan komponen utama dalam sistem EPS.
Dengan sumber daya listrik, tentunya komponen ini sangat bermusuhan dengan air.
Jika mobil kalian memiliki motor EPS yang terdapat di bagian rack steering atau di bagian bawah mobil, maka pastikan pelindung air komponen ini tetap bagus agar tak ada air yang merembes masuk ke motor.
Melencengnya derajat sudut putar motor EPS juga dapat terjadi setelah mobil mengalami proses wheel alignment pasca penggantian komponen suspensi dan roda kendaraan.
Gejalanya dapat dirasakan ketika Anda merasa kemudi terasa lebih berat ketika diputar ke salah satu sisi.
Untuk mengatasinya, Anda harus membawa ke bengkel resmi dan dilakukan penyetelan ulang torque sensor agar sensor putaran kemudi yang sebelumnya melenceng dapat dikembalikan seperti semula.
2. Rack Steer
Rack steering berfungsi utamanya adalah sebagai penghubung antara kemudi dengan roda.
Komponen ini umumnya rusak ketika rack dan pinion di dalam komponen ini tak lagi bersinggungan dengan sempurna.
Bunyi gemeretak pun akan mudah terdengar ketika mobil melalui jalan yang tidak rata.
Memang komponen ini masih bisa kalian reparasi gaes.
Namun umumnya selama umur mobil masih dalam masa garansi bengkel resmi, maka penggantian komponen rack steering secara menyeluruh akan dilakukan pihak bengkel.
Ada baiknya kalian mengecek juga kondisi boot karet penutup di ujung kiri dan kanan rack steering ketika mobil sedang terangkat.
Pastikan tak ada robek di bagian ini agar rack steering tak terkontaminasi kotoran yang dapat membuat pergerakkan roda untuk belok menjadi tak sempurna.
3. Cross Joint Steering
Cross Joint Steering berfungsi untuk meneruskan putaran dari motor EPS ke rack steering.
Kerusakan pada komponen ini biasanya berupa melonggarnya sambungan pada cross joint sehingga shaft akan oblak dan bergerak tak semestinya.
Mendeteksi kerusakan di bagian ini terbilang cukup mudah.
Lantaran suara gemeletak akan terdengar dari belakang kemudi ketika Anda berbelok.
Penyebab kerusakan di bagian ini adalah hantaman keras pada roda ketika berbelok akibat menerjang lubang atau speed trap.
4. Modul EPS
Nah, komponen ini merupakan pengolah data dari sensor sudut putaran dari setir untuk memerintahkan proses kerja pada sistem EPS.
Kerusakkan komponen ini cenderung sangat jarang, lantaran posisi modul ini biasanya terdapat di bagian dalam dasbor.
Selama dasbor Anda tak terendam air, dan tak terjadi korsleting, komponen ini akan tetap prima.
Namun ketika komponen ini rusak, maka sistem kemudi Anda tak akan bekerja sama sekali.
Nah, itulah 4 komponen EPS yang biasanya sering bermasalah dilansir dari Otoseken.id.
Baca Juga: Cocok Untuk Liburan, Begini Cara Beli Mobil Bekas Daihatsu Sigra
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR