GridOto.com- Kelas menengah Indonesia menurut data Badan Pusat Statistik (BPS semakin berkurang.
Terhitung sejak 2019 jumlah dari 57 juta orang menjadi 47,87 juta orang atau turun sekbanyak 10 juta orang.
Penurunan ini terasa berimbas pada sektor Industri otmotif khususnya pada aftermarket.
Ayong Joe, CEO PT Kramat Motor, pengusaha In Car Entertainment mengungkapkan secara keseluruhan terlihat belanja di sektor aftermarket tertekan.
"Kebanyakan yang datang ke kami kalau dilihat dari mobilnya di bawah antara Rp 300 juta hingga Rp 600 juta. Yaa sekitar 60 persen dari kalangan kelas menengah," sebut Ketua Umum Gabungan Aftermarket Otomotif Indonesia (Gatomi) ini .
Selain segmen mobil di atas yang diungkap Ayong, faktanya di workshop Kramat Motor di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, ada juga pelanggan dengan kendaraan di kisaran Rp 150 juta hingga RP 300 juta.
"Mobil Agya, Calya dan sejenisnya juga ada kalau saya lihat sebagai pembeli, namun jumlahnya tidak begitu besar," ungkapnya.
Dari kalangan kalangan dengan kendaraan Rp 300-600 juta ini ada penurunan yang cukup signifikan belanja aftermarket, sekitar 20-25 persen.
Baca Juga: Cuma di IIMS 2024 Bisa Dapat Dashcam MobileTech Di bawah Rp 1 Juta
Ayong berharap di segmen bawahnya terus meningkat namun demikian ada kekhawatiran dari pelanggan di kelas lower middle class.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR