GridOto.com - Baru tahu, ternyata seperti ini evolusi singkat baterai Nissan Leaf generasi pertama sampai generasi kedua.
Nissan Leaf merupakan mobil listrik Nissan yang pantas masuk 'hall of fame' kendaraan listrik dan elektrifikasi.
Pasalnya dibandingkan dengan rivalnya yang baru ikutan, Nissan Leaf sudah meramaikan pasar mobil listrik sejak Tesla Roadster dan Mitsubishi i-MIEV masih dijual.
Bahkan seiring waktu, Nissan terus menyempurnakan Nissan Leaf dengan jarak tempuh jauh dan motor listrik bertenaga.
Evolusi Nissan Leaf yang paling menarik diamati adalah baterainya. Dari generasi pertama ZE0 menuju generasi kedua ZE1 itu ada upgrade secara kimiawi.
Baca Juga: Apa Kabar Mobil Listrik Nissan Leaf Segini Harganya Per Juni 2024
Mengacu pada arsip Nissan, Nissan Leaf generasi pertama menggunakan baterai Lithium Manganese Oxide (LMO) memakai Mangan dan Nikel.
Baterai LMO ini memiliki kapasitas 24 kWh dan disusun dalam konfigurasi 4 sel per modul, ditata menjadi 48 modul.
Pada awalnya, Nissan Leaf pertama memiliki jarak tempuh klaim 200 kilometer menurut standar JC08 Jepang.
Seiring waktu, Nissan menyempurnakan Leaf sehingga memberikan jarak tempuh 228 km sesuai JC08 dan tersedia kapasitas 30 kWh yang jarak tempuhnya 280 km.
Nah ketika memasuki generasi kedua, Nissan menyematkan baterai Lithium Nikel Mangan kobalt (NMC) yang menjadi salah satu standar industri otomotif saat ini.
Baca Juga: Pemilik Baru Mesti Tahu, Ini Fakta Menarik Pengecasan Daya Nissan Leaf
Nissan Leaf yang dijual di Indonesia mendapatkan baterai 40 kWh yang disusun dalam modul berisikan 8 sel.
Baterai NMC ini memberikan Leaf ZE1 jarak tempuh 322 kilometer sesuai Worldwide Harmonised Light Vehicle Test Cycle (WLTC) Jepang atau 311 kilometer sesuai New European Driving Cycle (NEDC).
Tentu saja Nissan bereksperimen dengan packaging baterai dan mewujudkan baterai 62 kWh untuk Nissan Leaf e+ yang jarak tempuhnya sampai 458 km sesuai WLTC Jepang.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR