GridOto.com - Pertamina Mandalika Gas Up Team atau yang dulunya dikenal sebagai SAG Racing Team, resmi diambil alih kepemilikannya di pertengahan Moto2 2024 ini.
Adalah Preicanos Racing Team yang mengambil alih Pertamina Mandalika Gas Up Team dan langsung merekrut Toni Elias, pembalap yang pernah bikin sial Valentino Rossi.
Toni Elias yang merupakan juara dunia Moto2 2010 silam, direkrut menjadi pelatih balap sekaligus menjadi konsultan tim Preicanos.
"Kedatangannya ke tim sangat disambut dengan antusiasme besar dan kekaguman terhadap kariernya," kata bos Preicanos, Raul Castaneda, dilansir GridOto.com dari GPOne.
"Bersama-sama kami akan memperkuat tim dan bertarung demi gelar juara dunia pada 2025," jelasnya.
Bagi yang ingat, Elias adalah salah satu pembalap yang secara tidak langsung memaksa Valentino Rossi melepas peluang meraih titel pada 2006 silam.
Beberapa tahun lalu Elias pernah mengungkap bahwa Rossi tak bisa memaafkannya karena kejadian tersebut.
Elias menceritakan MotoGP Portugal 2006, di mana juara dunia sembilan kali itu kehilangan lima poin berharga karena dikalahkannya di lurusan akhir Estoril.
Seri 'penultimate' itu sangat penting bagi Rossi, dan Elias pun membuat posisi Rossi sedikit tertekan menuju seri pamungkas di Valencia.
Baca Juga: Kayak Valentino Rossi, Motor Pecco Bagnaia Dituduh Lebih Spesial dari Lainnya
Saat itu Bos VR46 Racing Team mampu tampil sangat bagus di saat Nicky Hayden kena sial karena crash bersama rekannya sendiri yakni Dani Pedrosa.
Di akhir balapan, The Doctor yang tinggal menyentuh garis finis di posisi pertama malah dipaksa Elias gigit jari.
Pria asal Spanyol itu berhasil menang adu cepat di trek lurus menjelang garis finis, yang membuat Rossi kehilangan lima poin.
Padahal jika saja menang, Rossi akan unggul besar dan aman menuju seri terakhir serta mungkin saja memenangkan titel dengan lebih mudah.
Kenyataannya legenda MotoGP itu agak tertekan hingga crash dan titel pun jatuh ke tangan sahabatnya sendiri, Hayden.
Rossi sendiri ternyata sudah lama memaafkan Elias dan tidak begitu ambil pusing soal titel 2006 lagi.
Ayah satu anak itu tidak menyoroti kejadian di Estoril, namun kejadian di Jerez pada awal musim itu.
"Aku tak marah dengannya karena kalah di Portugal. Tapi saat jatuh yang disebabkan olehnya di Jerez," kata Rossi menjawab Elias.
"Saat itu balapan pembuka musim itu dan aku langsung terjatuh di tikungan pertama. Aku memaafkannya pada awalnya, tapi tidak setelahnya," kata Rossi sambil tertawa.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GPOne.com |
KOMENTAR