GridOto.com - Ingin umur aki jenis basah di mobil bekas kesayangan kalian umurnya awet?
Ini 3 cara bikin umur aki mobil jenis basah bisa awet lama.
Seluruh komponen kelistrikan pada mobil bersumber dari aki.
Masih banyak mobil yang menggunakan aki tipe basah dari bawaan pabrikan.
Aki basah atau konvensional masih butuh perawatan lebih, berbeda dengan aki Maintenance Free (MF).
Aki basah yang dirawat dengan baik maka umur aki basah di mobil bisa kok bertahan lebih lama.
Setidaknya ada 3 cara ampuh memperpanjang umur aki basah di mobil.
1. Terminal Aki
Hal sepele tapi cukup berpengaruh adalah kondisi kekencangan baut terminal aki baik positif (+) maupun negatif (-).
Banyak yang lupa bahwa terminal aki suatu waktu bisa kendur, ini menjadi masalah.
Teminal aki yang kendur ini akan mengganggu sistem pengisian alternator ke aki basah.
Jika didiamkan maka pengisian tidak akan maksimal dan arus listrik yang ada di aki akan tekor.
Kondisi ini pasti bikin aki cepat rusak dan enggak lama harus diganti dengan yang baru.
2. Level Air Aki
Faktor ini paling penting, kondisi level air aki yang ada di dalamnya.
Cairan elektrolit asam sulfat (H2SO4) ini akan bereaksi dengan pelat cell sehingga menghasilkan arus listrik.
Kalau level air aki kurang, maka plat cell lama kelamaan akan mati.
Jaga selalu kondisi level air aki pada batas upper dan jangan sampai berada di bawah batas lower.
Gunakan juga air aki aquades (air destilasi) untuk menambahkan, jangan pakai air accu zuur.
3. Beban Kelistrikan
Beban kelistrikan yang ditanggung oleh aki basah juga bisa menentukan umur aki.
Sebenarnya, beban kelistrikan yang ada di dalam mobil sudah dihitung oleh pabrikan sesuai dengan ampere aki dan sistem pengisian.
Namun, semakin banyak menambahkan aksesori kelistrikan yang berdaya besar, maka arus listrik di aki akan semakin terkuras.
Beban kelistrikan berlebih ini akan memperpendek umur pemakaian aki basah.
Idealnya, beban tambahan yang ditanggung oleh aki basah enggak lebih dari 10%.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Ciri-ciri Airbag Mobil Bekas Sudah Pernah Diakali
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR