GridOto.com - Bergabung di rombongan 'NMAX Tour Boemi Nusantara (NTBN)' etape pertama dari Jakarta menuju Prambanan via Dieng, Jawa Tengah memberikan kesempatan merasakan performa All New Yamaha NMAX "Turbo".
Utamanya bisa merasakan fitur Turbo Y-Shift yang didukung oleh teknologi canggih transmisi Yamaha Electronic Continuously Variable Transmission (YECVT)
Hari pertama (25/7) perjalanan dimulai dari Flagship Store Yamaha Cempaka Putih kemudian rombongan langsung menuju ke Cirebon.
Dalam rute ini perjalanan didominasi dengan padatnya lalu lintas di pagi hari Bekasi dan jalan lurus khas Pantura.
Di Pantura kami bisa merasakan performa pada kecepatan sedang hingga tinggi, Yamaha NMAX "Turbo" ini beberapa kali bisa menyentuh kecepatan lebih dari 120 km/jam.
Dan jika pandai mengatur bukaan gas maka bisa mendapatkan konsumsi bahan bakar rata-rata yang cukup hemat apalagi jika menggunakan riding mode T.
Kami sempat menyentuh 1 liter untuk 45 km, sedang konstan rata-rata mendapatkan lebih dari 43 km/liter.
Tapi bukan itu yang seru, justru perjalanan di etape kedua dari Cirebon menuju Dieng menjadi pembuktian fitur YECVT yang memberikan sensasi mirip Turbo.
Menuju ke Dieng rombongan sengaja diarahkan lewat jalur Pemalang kemudian Pekalongan, lalu naik lewat daerah Bawang.
Jalur ini cukup menantang, pasalnya didominasi dengan tanjakan dan turunan panjang yang disertai tikungan-tikungan tajam.
Di sini lah, fitur Turbo Y-Shift banyak digunakan. Untuk memberikan dorongan torsi saat menanjak, dan memberikan efek deselerasi yang lebih kuat ketika bertemu turunan curam.
Yang menarik justru kami tidak menyadari sedang melewati tanjakan Krakalan yang viral. Kami baru sadar jika ini adalah tanjakan yang viral ketika melintasi pos pengamanan warga.
Tanjakan ini memiliki sudut kemiringan yang terjal dan sedikit menikung, sehingga sering membuat pengendara motor yang melintasinya gagal menanjak.
Sedangkan menggunakan Yamaha NMAX "Turbo" ini kami bisa naik dengan mudah bahkan tanpa memainkan Y-Shift. Kok terlalu mudah? Karena penasaran kami pun turun untuk kembali menanjak di tanjakan Krakalan ini.
Bedanya, bukan cuma sendirian tapi juga berboncengan untuk naik ke atas. Total berat pengendara 71 kg ditambah bobot pembonceng 66 kg totalnya 136 kg.
Percobaan pertama kami naik menanjak dengan mode S dan tanpa memainkan YECVT secara manual dengan tombol Y-Shift. Hasilnya motor bisa melaju ke atas dengan mudah di tanjakan yang memiliki sudut kemiringan lebih dari 20 derajat ini.
Baca Juga: First Ride Yamaha NMAX Turbo, Begini Cara Pakai Turbo Y-Shift dan Rasanya
Karena belum menggunakan Y-Shift maka kami turun kembali dan naik menggunakan fitur Turbo Y-Shift.
Dari bawah sudah langsung gas dibuka perlahan mendekati tikungan mendekati tanjakan yang mulai curam, Turbo Y-Shift kami pindah dari satu, dua langsung ke tiga, mesin berteriak memberikan dorongan tenaga ekstra
Hasilnya motor bisa melaju dengan cepat di tanjakan Krakalan ini. Sangat ringan meskipun dalam kondisi berboncengan. Wah ternyata mudah saja!
Oiya, saat berboncengan ini, kami juga mematikan fitur TCS atau Traction Control System, agar power tidak terputus ketika roda belakang mengalami selip.
Oke, lanjut perjalanan menuju Dieng lewat Tol Khayangan. Jalan yang memiliki pemandangan sangat indah karena berada tepat di punggung bukit dan kita berada seperti di atas awan.
Embel-embel Turbo yang sebenarnya adalah sebutan untuk fitur Y-Shift yang didukung oleh YECVT atau Yamaha Electric Continuously Variable Transmission.
Sedikit flashback tentang cara kerja YECVT. Jadi transmisi CVT canggih ini menggantikan proses buka tutup pully primer yang mengandalkan lontaran roller akibat gaya sentrifugal, ke dinamo motor listrik.
Pergerakan buka tutup pully yang berarti perubahan ratio transmisi, kini diatur secara elektronik.
Baca Juga: Adu Kencang PCX 160 dan NMAX Turbo, Ini Hasil Tes Lengkap Gridoto
Meski begitu, pengoperasiannya tetap bisa berjalan layaknya motor matic pada umumnya. Tinggal buka tutup gas, tanpa harus pindah gigi.
Tapi bedanya, karena diatur secara elektrik, jadi bisa dipaksa untuk secara instan bergerak pada ratio tertentu.
Akhirnya, bisa dibuat tiga pilihan ratio yang diyakini bisa mempercepat akselerasi dan memberikan torsi lebih. Yamaha menyebut fitur ini sebagai Turbo Y-Shift.
Secara prinsip, Turbo Y-Shift ini rasanya mirip transmisi mobil automatic. Selain D ada pilihan low gear atau 1, 2 sampai 3.
Transmisi di tahan pada ratio tertentu dan putaran mesin juga akan ikut tertahan pada rpm tertentu. Menghasilkan torsi yang lebih kuat untuk menanjak, menyalip atau memberikan efek engine brake yang lebih kuat.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR