GridOto.com - Buat yang kepincut untuk beli mobil listrik wajib tahu nih tiga masalahnya.
Walau pakai listrik, mobil listrik sama halnya dengan mobil mesin bahan bakar.
Yap, mobil listrik juga punya masalah umum dalam pemakaiannya.
Meski masalah mobil listrik ini lebih spesifik dan bisa terjadi bergantung dari pemakaian dan kondisi.
Simak nih masalah umum apa saja pada mobil listrik.
1. Kerusakan Modul / Komputer
Mobil listrik sama dengan mobil mesin pembakaran, terdapat modul atau komputer seperti ECU, TCU, ABS, dsb.
Ada sejumlah modul tambahan seperti CCU (Charging Control Unit) atau BMS (Battery Management System).
"Kerusakan modul memang tidak bisa terukur, bergantung pada pemakaian dan perawatan," ujar Bonar.
Bonar Pakpahan ini adalah Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID).
"Bisa juga dipengaruhi dari faktor eksternal seperti terendam banjir," imbuhnya.
Lakukan pengecekan berkala di bengkel resmi sesuai pedoman servis agar fungsi modul terjaga.
"Mobil listrik juga tetap butuh perawatan berkala untuk pengecekan keseluruhan, termasuk modul," tekan Bonar.
2. Ketahanan Baterai
Baterai mobil listrik yang dipakai saat ini seperti lithium-ion punya batasan usia pakai.
"Lithium-ion dibuat dari elemen kimia lithium yang bisa mengalami deformasi dan degradasi," kata Bonar.
Penyebabnya karena aliran listrik menghasilkan suhu panas.
Terutama ketika proses discharging untuk mengalirkan tenaga ke motor traksi dan serapan arus listrik saat charging.
Panas yang dihasilkan bisa menciptakan reaksi terhadap elemen kimia baterai.
Makanya, pabrikan memiliki garansi baterai dalam jangka waktu panjang untuk menjamin ketahanan baterai yang lama
3. Battery Health
Ini salah satu masalah umum yang cukup berdampak pada fungsi mobil listrik.
Yap, penurunan pada baterai mobil listrik.
Battery health mengurangi kapasitas pengisian daya baterai dan aliran listrik saat discharge.
"Masalah ini bisa bikin jarak tempuh mobil listrik jadi lebih pendek, konsumsi energinya jadi boros," terang Bonar.
Penyebabnya dipengaruhi dari kebiasaan charging.
Charging yang semakin sering maka penurunan battery health bisa lebih cepat.
"Batasan siklus charging lithium-ion bisa sampai 1.000 kali siklus lebih," jelas Bonar.
Penggunaan DC fast charging terlalu sering juga bisa mempercepat penurunan battery health lho gaes.
Arus listrik yang besar temperaturnya cukup tinggi, sehingga membuat baterai panas.
Baterai yang keseringan kena panas bikin battery health lebih cepat turun meski tidak drastis.
Baca Juga: Inilah Masalah Mobil Listrik Jangka Panjang, Sudah Tahu Belum
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR