Gridoto.com - Gentari Green Mobility (GGM) perusahaan yang menawarkan rangkaian layanan transportasi bersih di Asia Pasifik, jalin kerjasama dengan Volta dan PLN di Indonesia.
Anak perusahaannya yakni PT Gentari Green Mobility Fleet menjalin kerjasama dengan PT Energi Selalu Baru yang memproduksi motor listrik Volta dan juga jaringan Stasiun Ganti Baterai (SBG).
Lewat Kerjasama ini GGM akan mengembangkan layanan Vehicle-as-a-Service (VaaS) dengan menawarkan motor listrik melalui model langganan, dan memperluas titik pengisian daya.
"Di Indonesia, Gentari Green Mobility berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekosistem EV di negara ini dengan membuat transisi ke kendaraan listrik menjadi lebih mudah dan lebih dapat diakses," ucap Senthil Balan, Chief Venture Officer GGM.
Baca Juga: Dibanderol Rp 11 Jutaan, Begini Fitur Motor Listrik Baru Alva N3
Saat ini, kerjasama GGM dengan Energi Selalu Baru sudah mengerahkan 300 motor listrik dan 30 Stasiun Ganti Baterai (SGB) aktif di wilayah Jakarta, Tangerang, Depok dan Bekasi.
Keduanya berencana untuk secara signifikan memperbanyak jumlah armada motor listrik dan jumlah SGB sampai akhir 2024 ini.
Saat ini untuk PT Energi Selalu Baru sendiri sudah memiliki 300 SGB di wilayah Jabodetabek, bisa dinikmati pemilik motor listrik Volta dengan cukup membayar Rp 10 ribu setiap penukaran baterai.
Selain dengan PT Energi Selalu Baru, GGM juga menjalin kerjasama dengan PLN.
Baca Juga: Ternyata Ini Istimewanya Baterai yang Dipakai Alva Cervo Generasi Terbaru
Keduanya akan bersama-sama mengembangkan titik pengisian daya kendaraan listrik (EV) umum.
GGM dan PLN siap memulai penerapan titik pengisian daya kendaraan listrik umum di lokasi-lokasi strategis.
Untuk ditahap awal ini akan dilakukan di wilayah Jawa yang akan mengambil lokasi di mal, kondominium, area komersial dan jalan tol.
Dengan adanya kerjasama ini diharapkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia semakin tumbuh yang dapat mendorong semakin masifnya penggunaan kendaraan listrik yang ramah lingkungan di Indonesia.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR